Jalan Kehidupan M. Natsir (Donlot Biografinya)

M. Natsir Khadimul UmmahSudah lebih dari setengah abad lalu Pak Natsir mengingatkan bahwa demokrasi sekuler dapat berujung pada berbagai musibah kemanusiaan. Tanpa intervensi wahyu, manusia dapat terperangkap pada dorongan nafsu hewaniah dan meluncur ke arah anarki, chaos atau faudhau. Pak Natsir amat memahami teori dan praktek demokrasi, tetapi sekaligus melihat dengan jernih keterbatasannya. Theodemokrasi adalah demokrasi yang dibimbing oleh kebenaran wahyu. (M. Amien Rais)

Bangsa Indonesia, seperti halnya bangsa lain, tidak melahirkan banyak negarawan sekalipun memproduksi banyak politikus. Menurut sebuah kasus, negarawan adalah seorang yang memanfaatkan kepemimpinan politiknya secara arif dan waskita tanpa dibarengi kesetiaan sempit.

Sebuah teori kepemimpinan mengatakan negarawan adalah seorang yang memiliki wawasan dan moral yang jernih, konsistensi, persistensi, kemampuan berkomunikasi dan berjiwa besar. Pak Natsir memiliki itu semua.

Indonesia sekarang seakan-akan hidup di sebuah lingkaran setan yang tak terputus: regenerasi kepemim­pinan terjadi, tapi birokrasi dan politik yang bersih, kesejahteraan sosial yang lebih baik, terlalu jauh dari jangkauan. Natsir seolah-olah wakil sosok yang berada di luar lingkaran itu. Ia bersih, tajam, konsisten dengan sikap yang diambil, bersahaja.

Dalam buku Natsir, 70 Tahun Kenang-kenangan Kehidupan dan Perjuangan, ­Ge­orge McTurnan Kahin, Indonesianis asal Amerika yang bersimpati pada perjuangan bangsa Indonesia pada saat itu, bercerita tentang pertemuan pertama yang mengejutkan. Natsir, waktu itu Menteri Penerangan, berbicara apa adanya tentang negeri ini. Tapi yang membuat Kahin betul-betul tak bisa lupa adalah penampilan sang menteri. ”Ia memakai kemeja bertambalan, sesuatu yang belum pernah saya lihat di antara para pegawai pemerintah mana pun,” kata Kahin.

Dia melihat sendiri Natsir mengenakan jas bertambal. Kemejanya hanya dua setel dan sudah butut. Kahin, yang mendapat info dari Haji Agus Salim me­ngenai sosok Natsir, belakangan tahu bahwa staf Kementerian Penerangan mengumpulkan uang membelikan pakaian supaya bos mereka terlihat pantas sebagai seorang menteri.

Mohammad Natsir hidup ketika persahabatan lintas ideologi bukan hal yang patut dicurigai, bukan suatu pengkhianatan. Natsir pada dasarnya antikomunis. Bahkan keterlibatannya kemudian dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), antara lain, disebabkan oleh kegusaran pada pemerintah Soekarno yang dinilainya semakin dekat dengan Partai Komunis Indonesia. Masyumi dan PKI, dua yang tidak mungkin bertemu. Tapi Natsir tahu politik identitas tidak di atas segalanya. Ia biasa minum kopi bersama D.N. Aidit di kantin gedung parlemen, meskipun Aidit menjabat Ketua Central Committee PKI ketika itu.

Dipa Nusantara Aidit, Ketua Comite Central Partai Komunis Indonesia, adalah musuh ideologis nomor satu Mohammad Natsir. Aidit memperjuangkan tegaknya komunisme di Indonesia. Natsir sebaliknya. Tokoh Masyumi itu menginginkan negara dijalankan di atas nilai-nilai Islami. Pertentangan ini membuat keduanya sering berdebat keras di ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat dan Konstituante. Tapi, di luar sidang, keduanya bersahabat.

Inilah sosok multikultural Natsir yang dikenang dengan bangga oleh orang-orang dekatnya. ”Dia tak punya handicap berhubung­an dengan golongan nonmuslim,” ujar Amien Rais. Setelah menyelesaikan studi doktoral di Universitas Chicago pada 1984, Amien yang bekas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini sering menjadi teman ngobrol Natsir. ”Saya kira Pak Natsir banyak menyerap kearifan H.O.S. Tjokroaminoto,” ujar Amien.

Soal hubungan dengan Aidit, Natsir banyak bercerita kepada Yusril Izha Mahendra, Ketua Partai Bulan Bintang. Tatkala masih kuliah di Jakarta, Yusril amat dekat dengan Natsir. Menurut Yusril, Natsir sering tak bisa mengendalikan emosi ketika berdebat dengan Aidit di parlemen. ”Pak Natsir bilang, rasanya dia ingin menghajar kepala Aidit dengan kursi,” kata Yusril.

Tapi, hingga rapat selesai, tak ada kursi yang melayang ke kepala Aidit. Malah, begitu meninggalkan ruang sidang, Aidit membawakannya segelas kopi. Keduanya lalu ngerumpi tentang keluarga masing-masing. Itu terjadi berkali-kali. ”Kalau habis rapat tak ada tumpangan, Pak Natsir sering dibonceng sepeda oleh Aidit dari Pejambon,” Yusril menambahkan.

Mohammad Natsir, sosok artikulatif yang selalu memelihara kehalusan tutur katanya dalam berpolitik, kita tahu, akhirnya tak bisa menghindar dari konflik keras dan berujung pada pembuktian tegas antara si pemenang dan si pecundang. Natsir bergabung dengan PRRI/Perjuang­an Rakyat Semesta, terkait dengan kekecewaannya terhadap Bung Karno yang terlalu memihak PKI dan kecenderungan kepemimpinan nasional yang semakin otoriter. Ia ditangkap, dijebloskan ke penjara bersama beberapa tokoh lain tanpa pengadilan.

Hidupnya tak terlalu berwarna. Apalagi penuh kejutan ala kisah Hollywood: perjuangan, petualangan, cinta, perselingkuhan, gaya yang flamboyan, dan akhir yang di luar dugaan, klimaks. Mohammad Natsir menarik karena ia santun, bersih, konsisten, toleran, tapi teguh berpendirian. Satu teladan yang jarang.

”Kalau aku nanti mati, kalian ikuti Pak Natsir.” Wasiat Kartosoewirjo kepada para pengikutnya.

Majalah Tempo Edisi 21/XXXVII/14 – 20 Juli 2008, Mengupas lengkap tentang Jalan Kehidupan M. Natsir dari Lembah Gumanti sampai kiprahnya di DDII dan Kelompok Petisi dalam “Politik M. Natsir ditengah dua rezim”. Selengkapnya:

Donlot Jalan Kehidupan M. Natsir”

*Sumber gambar Dakwah Buya Masoed Abidin

22 Komentar

  1. broali berkata:

    numpang download Gan, thank U…

    ————–
    Kopral Cepot : Siiiip 😉

  2. BaNi MusTajaB berkata:

    sudah cukup lama saya tidak membaca Capita Selecta nya Natsir.. tetapi saya masih ingat tulisannya saat dia mengkritisi tulisan Soekarno yang mengagumi dan memuji-muji Kemal Attaturk.pemimpin baru Turki.
    Ada pula tulisannya berjudul Khayy bin Yakhzan….kisah manusia dalam mencari sumber pengetahuan…
    Tetapi, mungkin, yang lebih penting di era saat ini..adakah lahir Natsir-Natsir muda?

    ———————-
    Kopral Cepot : Betul betul betul 😉

  3. omagus berkata:

    wah ikutan nyedot kang..!

    ————–
    Kopral Cepot : Monggo mas…!

  4. OpenIDea berkata:

    salah satu idola saya 🙂

  5. UsupSupriyadi berkata:

    sudah di unduh, segera dinikmati, buat temani malam minggu, maklum nggak ada wakuncar, 😆

    terima kasih

  6. Siti Fatimah Ahmad berkata:

    Assalaamu’alaikum Kang KC

    Saya banyak menjumpai buku hasil karya Bapak M. Natsir di perpustakaan Universiti Kebangsaan Malaysia ketika saya sedang mencari bahan rujukan berhubung dengan agama. Teryata beliau punya wawasan yang hebat dalam mampu menyemarakkan semangat juang kepada para pembaca yang memgikut alir tuju pemikirannya yang hebat.

    Selamat bahagia di hujung minggu dan salam mesra dari Sarawak, Malaysia.

    ——————
    Kopral Cepot : Saya kagum pada Bpk Anwar Ibrahim… beliau mengerti betul pemikiran2 M. Natsir dan mampu mengaktualkannya di Malaysia… Hatur tararengkyu Bunda, salam dari mBandunk 😉

  7. hebat2.. dipenjara walau tanpa adannya proses peradilan..otoriter emank busuk.. :mrgreen:

    download dulu ah.. 😉

    ————
    Kopral Cepot : :mrgreen:

  8. abifasya berkata:

    Kalo gak salah ada 2 orang yg pernah mendapat julukan natsir muda yaitu Amin Rais dan Yusril, Sayang keduanya td seteguh pak nats-nya ya ?.
    Tapi aku termasuk yg bangg DG keduanya.

  9. Siti Fatimah Ahmad berkata:

    Assalaamu’alaikum Kang KC

    Salam sore. Hadir bertanya khabar di hujung pekan dan semoga dirahmati Allah swt. Mudahan ada lagi kongsian hikmah berhubung sejarah yang boleh dimanfaatkan bersama. Salam mesra selalu.

  10. bri berkata:

    celamaaatttt pagiii kaaaaaaaang…
    met akhir pekan dan mau bilang, kakanda disanaa apakabar?
    bri baik baik disini
    __smile^^__
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂 🙂
    salam haturnuhun tararengkiu temani hari hari bri ^o^

    —————–
    Kopral Cepot : Met prestasi bri … tararengkyu 😉

  11. syukran berkata:

    Beruntungnya dapat biografi nya Pak NAtsir.Terima kasih banyak

  12. no name berkata:

    ini cerita yang mengada-ada dan tidak benar….

  13. Dzulfikriddin berkata:

    Ingin tahu lengkap ttg kiprah beliau di bidang politik, baca buku: Mohammad Natsir dlm Sejarah Politik Indonesia, oleh M. Dzulfikriddin. terbitan Mizan Bandung.

  14. daa berkata:

    terima kasih dapat biografinya

  15. Firman Syah berkata:

    Nonton film dokumenter ttg Mohamad Natsir Vs Bung Karno di sini gan

  16. Firman Syah berkata:

    [http://youtu.be/jAFGCP5BrbQ]

Tinggalkan Komentar