Majalah Tempo Edisi 16 Agustus 2010 menghadirkan edisi khusus hari kemerdekaan dengan headline “Kartosoewirjo Mimpi Negara Islam”. Banyak informasi yang Tempo tampilkan dalam menapaki jejak langkah perjuangan SM Kartosoewirjo sebagai “kado ulang tahun RI ke 65”. Di bawah ini tulisan-tulisan yang di posting ulang dari “tempo online” semoga bermanfaat bagi kita semua.
-
Imam Pemberontak dari Malangbong
Berasal dari keluarga abangan, sekarmadji maridjan Kartosoewirjo menjadi pemimpin pemberontakan darul islam. hampir lima puluh tahun setelah kematiannya, pemikiran dan cita-cita mendirikan negara islam masih bergelora di kalangan sebagian umat islam negeri ini.
-
Santri Abangan dari Hutan Jati
Tak banyak jejak Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di tanah asalnya. Punya guru ngaji yang berpengaruh.
-
Murid Tjokroaminoto di Peneleh
Kartosoewirjo menjadi radikal berkat pengaruh pamannya. Pemahaman politik dan Islamnya disiram dan dipupuk Tjokroaminoto.
-
Mampir di Masyumi
Ia bekerja sama dengan Jepang dan mendirikan Masyumi. Menolak segala perjanjian dengan Belanda.
-
Akar yang Terserak
Kartosoewirjo “putus” hubungan dengan keluarga di Jawa. Ada cucu kemenakannya yang beragama Kristen.
-
Kekasih Orang Pergerakan
Cinta Kartosoewirjo pada gadis Malangbong bersemi karena tugas partai. Istrinya sudi bergerilya dalam sengsara bersama suaminya selama belasan tahun.
-
Kenang-kenangan Institut Suffah
-
Ratu Adil Bermodal Keris
Kartosoewirjo membaurkan ritual agama dengan mistik. Butuh 13 tahun mematahkan pemberontakannya.
-
Kecewa, Lalu Gerilya
Kartosoewirjo memproklamasikan Negara Islam Indonesia karena kecewa terhadap hasil perundingan Renville yang ia nilai merugikan umat muslim. Ia pun “hijrah” ke hutan-hutan di Garut dan Tasikmalaya. Operasi Pagar Betis melumpuhkan perlawanannya.
-
Upaya Hampa Natsir
-
Kartosoewirjo Vs Alex Kawilarang
Ada beberapa faktor yang membuat pasukan Kartosoewirjo bertahan lama. Didukung sebagian rakyat.
-
Jejak Gerilya di Belantara Priangan
Bersama kelompok dan keluarganya, dia bertahan di hutan pada 1949-1962. Tempo menelusuri kembali rute gerilyanya.
-
Misteri Ki Dongkol dan Ki Rompang
-
Tiga Berpayung Kecewa
Kartosoewirjo, Daud Beureueh, dan Kahar Muzakkar bersatu karena kecewa terhadap kebijakan pemerintah pusat. Tapi gagal membangun sebuah kekuatan bersama.
-
Jalur Komando Praktis di Era Revolusi
-
Lubang Peluru di Menara Masjid
Pesantren Darussalam diserang pasukan Darul Islam. Karib Kartosoewirjo jadi sasaran.
-
Dodol Garut dan Susu dalam Gubuk
Tentara Indonesia berhasil mengatasi pemberontakan Kartosoewirjo setelah menjalankan strategi perang wilayah. Rakyat sipil ikut aktif menjadi penyekat.
-
Asimilasi Setelah Eksekusi
-
Sidang Kilat Kawan Soekarno
Hanya dalam sidang tiga hari, Kartosoewirjo divonis hukuman mati. Menyangkal tuduhan hendak membunuh Presiden Soekarno, tapi mengakui hendak menggulingkan pemerintah yang sah.
-
Masih Misteri Setelah 45 Tahun
Pemerintah tak pernah memberi tahu lokasi makam Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Tempo bersama anak bungsu Kartosoewirjo, Sardjono, menengok �kuburannya” di Pulau Onrust.
-
Pembangkangan Sebuah Gagasan
Gagasan negara Islam tak mati meski Kartosoewirjo telah mangkat. Operasi intelijen untuk menjinakkan justru memicu gerakan neo-Darul Islam. Setelah terpecah dalam pelbagai faksi, sejumlah pentolannya mendirikan Jamaah Islamiyah.
-
Negara Setengah Hati
Dari pedalaman Garut, Sensen Komara menjalankan Negara Islam Indonesia. Menolak Negara Indonesia, tapi tetap menerima program gratisnya.
-
Pasang-Surut Pesantren Darul Islam
Pesantren Al-Zaytun diklaim sebagai wujud gagasan Negara Islam Indonesia. Pengikut lain Kartosoewirjo menyebutnya sempalan.
-
Surat Perpisahan dari Johor Bahru
Darul Islam terbelah mazhab dan pertikaian politik. Ini merupakan cikal bakal Jamaah Islamiyah.
-
Perlawanan Tak Pernah Padam
-
Dua Tahap Revolusi
Mulanya Kartosoewirjo menganjurkan demokrasi. Terpesona pada Isra Mikraj dan menuliskan ideologi berbasis iman, jihad, hijrah.
-
Kartosoewirjo
-
Relevansi Darul Islam untuk Masa Kini
Sumber tulisan : Majalah Tempo Edisi 16 Agustus 2010
Assalamu’alaikum,
Beberapa hari yang lalu pernah mampir, tapi tidak sempat baca-baca. Kartosoewirjo ini selalu menarik. Kalau tak salah Tempo pernah memuat suplemen tentangnya pada awal 90-an , sebelum dibredel. Tampaknya perlu waktu salse untuk mempelajarinya.Belum lagi Qahhar Mudzakkar. Sudah dua bulan ini saya hanya mempost tulisan lama saya saja dan tulisan orang lain.
Terima kasih
Salam
———–
Kopral Cepot : Hatur tararengkyu … moga bapak sekeluarga sehat wal afiat
TEMPO KAYA TEMPE GEMBUS,,,, AMPASSSSS!!!
SMK Mujahid tapi di tuduh pemberontak
Andai Negara kita berlandaskan Qur’an dan As-Sunnah tidaklah akan separah ini… Allahu Akbar
orang islam takut islam … pasti orang tsb takut berbuat yg benar. korupsi merajalela,narkoba, miras,perzinahan,dan masih banyak hal bobrok yg tidak bisa disebutkan. dan 1. hal janganlah islam berbuat yg diluar syareat,semena mena dengan kemauan nya sendiri. islam pengayom mahluk hidup yg sangat bagus sekali.
perlu ditelaah lebih dalam mengenai sejarah. lokasi berdirinya darul adalah lokasi yang dikuasai hindia belanda pasca perjanjian linggarjati dan renvile.
lahirnya ris dari insiatif ratu belanda buah dari perjanjian meja bundar di den hag salah satunya adalah meniadakan Negara dengan basis islam karena saat itu belanda kewalahan menjaga territorial coba cek lagi kronologis berdirinya darul