Majalah Tempo Edisi 16 Agustus 2010 menghadirkan edisi khusus hari kemerdekaan dengan headline “Kartosoewirjo Mimpi Negara Islam”. Banyak informasi yang Tempo tampilkan dalam menapaki jejak langkah perjuangan SM Kartosoewirjo sebagai “kado ulang tahun RI ke 65”. Di bawah ini tulisan-tulisan yang di posting ulang dari “tempo online” semoga bermanfaat bagi kita semua. Imam Pemberontak dariLanjutkan membaca “Jejak Perjuangan Kartosoewirjo : Edisi Khusus Kemerdekaan”
Arsip Tag: Sejarah NII
Surat Perpisahan dari Johor Bahru
TIBA-TIBA ia balik badan. Ajengan Masduki di depannya ia tinggalkan. Hadi Surya lari, menghidupkan motor bebek, lalu memacunya ke luar desa. Surat dalam amplop putih yang sedianya hendak disampaikan kepada Imam Darul Islam itu masih ia bawa. “Enggak tega saya setelah melihat dia,” ujar Hadi, kini 47 tahun, saat ditemui di rumahnya di Bandung tigaLanjutkan membaca “Surat Perpisahan dari Johor Bahru”
Pembangkangan Sebuah Gagasan
Jihad Sebatang Korek Komando Jihad menjadi awal kebangkitan sekaligus perpecahan pentolan DI/TII. Intelijen menggembosinya dari dalam. PANGGILAN dari kantor Pelaksana Khusus Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Jawa Barat membuat Sardjono Kartosoewirjo bergetar. Waktu itu, pada 1975, anak bungsu Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo ini baru kelas tiga sekolah menengah atas. Dipanggil tentara pada zaman ketika OrdeLanjutkan membaca “Pembangkangan Sebuah Gagasan”
Jalur Komando Praktis di Era Revolusi
NEGARA Islam Indonesia, menurut Kanun Azazi, berbentuk djumhuriah, yakni republik Islam yang dipimpin oleh seorang imam. Tapi kenyataannya, struktur negara semacam ini bersifat teokrasi dan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo menjadi pemimpin tunggal. Karto mengangkat dirinya sebagai imam bagi umat Islam di seluruh Indonesia. Karto menggagas sendiri sistem “pemerintahan”-nya. Ia mengatur administrasi pemerintah, negara, dan militer. Semula,Lanjutkan membaca “Jalur Komando Praktis di Era Revolusi”