Kejadian Disekitar Proklamasi 17 Agustus 1945

Pada tanggal 6 Agustus dengan tidak disangka-sangka jatuhlah bom atom pertama Amerika Serikat atas kota Hirosima dan pada tanggal 9 Agustus jatuh bom atom yang kedua di kota Nagasaki, selanjutnya tanggal 15 Agustus Jepang menyerah tanpa syarat, hal mana diketahui oleh pemuda revolusioner di Jakarta.

Menurut Adam Malik dalam bukunya yang berjudul “Riwayat Proklamasi”, maka pada saat itu di Jakarta terdapat 4 golongan pemuda revolusioner yang bergerak secara tersembunyi, yaitu :

  1. Golongan Sukarni, termasuk antara lain Kusnaeni, Adam Malik, Panduwiguna, Maruto Nitimihardjo dan Armunanto
  2. Golongan Sjahrir, termasuk Soedarsono, Hamdani dan Soepeno
  3. Golongan Pelajar, termasuk Chairul Saleh, Soebadio, Eri Soedewo dan Djohar Nur
  4. Golongan Kaigun, termasuk Mr.Subardjo, Sudiro (Mbah) dan Wikana

Dari empat golongan tadi, terutama golongan Sukarni dan golongan pelajarlah yang bersikap tegas, sedangkan golongan Sjahrir masih agak bimbang dan ragu-ragu serta golongan Kaigun masih sikap “maju-mundur”.

Maka pada tanggal 15 Agustus 1945 keempat golongan tersebut mengadakan rapat gabungan bertempat diruangan belakang gedung Bacteriologis Laboratorium di Pegangsaan Timur, dimulai jam 8 malam dibawah pimpinan Chairul Saleh. Rapat memutuskan, supaya Kemerdekaan harus segera diproklamasikan oleh Bangsa Indonesia sendiri, lepas dari campur tangan bangsa asing. Wikana dan Darwis ditugaskkan untuk menyampaikan putusan itu kepada Soekano/Hatta.

Jam 10 malam utusan diterima Bung Karno di Pegangsaan Timur 56, maka jawaban Bung Karno adalah bahwa penyerahan Jepang itu secara resmi belum diketahuinya, bahwa Kemerdekaan pasti tercapai karena telah dijanjikan Jepang dan segala persiapan sudah selesai. Pada saat itu datanglah Bung Hatta, yang menyatakan sebagai pendapatnya bahwa kita menunggu berita resmi tentang penyerahan Jepang, dan minta pertimbangan dari Gunseikan dan Soomubutyo tentang janji Kemerdekaan dari Jenderal Terauchi.

Jam 11.30 utusan dengan tangan hampa meninggalkan Pegangsaan Timur 56, dan Jam 12 tengah malam memberikan laporannya kepada rapat gabungan yang dilanjutkan di gedung Tjikini 71 (Cikini). Rapat memutuskan supaya Soekarno/Hatta dibawa keluar kota, yang pelaksanaanya ditugaskan kepada Chairul Saleh, Sukarni, Singgih dari Peta, Kunto dan Dr.Muwardi.

Jam 4 pagi Sukarni dan Kunto pergi ke rumah Bung Hatta, yang dibawanya ke rumah Bung Karno, dimana sudah berkumpul Chairul Saleh, asmoro dan Dr.Muwardi. Dengan alasan bahwa semangat rakyat dan pemuda demikian meluapnya sehingga keamanan Bung Karno dan Bung Hatta terancam apabila masih tinggal di Jakarta, maka jam 4.30 pagi dengan dikawal oleh sebuah mobil escorte dari Peta berangkatlah Bung Karno beserta istri dan Guntur dalam satu mobil, dan Bung Hatta, Sukarni dan Kunto dalam mobil kedua menuju Rengasdengklok.

Ternyata bahwa Soekarno/Hatta masih tetap bimbang untuk melakukan Proklamasi karena belum ada berita resmi tentang penyerahan Jepang. Maka diutuslah unto kembali ke Jakarta untuk mendapatkan berita resmi itu. Jam 4 sore tanggal 16 Agustus Kunto tiba kembali di Rengasdengklok dengan membawa Subardjo SH dan Sudiro (Mbah). Mereka menegaskan bahwa benar Jepang sudah menyerah kalah, atas penegasan nama Dwitunggal sanggup melakukan Proklamasi, akan tetapi harus dilakukan di Jakarta. Mula-mula Sukarni keberatan, namun setelah Subardjo SH menjamin keamanan Dwitunggal dirumah Laksamana Muda Maeda di Oranje Boulevard (Jalan Diponegoro), maka jam 10 malam semua berangkat kembali ke Jakarta. Jam 12 tengah malam tiba dirumah Maeda, dimana sudah berkumpul Diah, Semaun Bakri, Sajuti Melik dan Iwa Kusuma Sumatri. Kemudian menyusul juga Chairul Saleh.

Sukarni mengajukan naskah proklamasi yang berbunyi :

“Dengan ini rakyat Indonesia menyatakan kemerdekaannya. Segala badan Pemerintahan yanga ada harus direbut oleh rakyat dari orang-orang asing yang masih mempertahankannya”

Dwitunggal menolak naskah itu, karena dengan redaksi itu Jepang pasti menghantam rakyat habis-habisan. Akhirnya dapat disetujui naskah Proklamasi yang ditanda tangani Soekarno-Hatta pada jam 2 malam di rumah Laksamana Muda Maeda di Jalan Diponegoro dan akan diucapkan oleh Bung Karno pada esok harinya di Pegangsaan Timur 56.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 telah banyak yang berkumpul dihalaman rumah kediaman Bung Karno dengan Bung Hatta disampingnya mengucapkan Proklamasi Kemerdekaan, diserta dengan pidato singkat sebagai berikut :

“Saudara-saudara sekalian!
Saya telah meminta saudara-saudara hadir disini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah beratus-ratus tahun.

Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan turunya, tetapi jiwa kita tetap menuju arah cita-cita.

Juga didalam jaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti. Didalam jaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kepada mereka. Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya pada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air didalam tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kekuatannya.

Maka kami, tadi malam telah mengadakan musyawarat dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia, dari seluruh Indonesia. Permusyawaratan itu seia sekata berpendapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu.

“Demikianlah Saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada satu ikatan yang mengikat tanah air kita dan bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun Negara ita! Negara Merdeka!
Negara Republik Indonesia, _ merdeka kekal dan abadi
Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.

Sumber : Sedjarah Revolusi Nasional Indonesia; Tahapan Revolusi Bersendjata 1945-1950 oleh Drs.Sutanto Tirtoprodjo SH, PEM Books, Jakarta,1966

Tulisan berhubungan :

  • Pegangsaan Timur 56 : Proklamasi dan Sang Merah Putih
  • 12 Komentar

    1. Non Roti berkata:

      Mengulas, dan membaca kembali tentang Proklamasi memang menarik, Pral. Saya jadi terpacu dengan keberanian para pemuda Indonesia pada jaman itu.

    2. nusantaraku berkata:

      Salam Perjuangan.
      Merdeka!

    3. Tangan kanan naik setinggi telinga.
      Jari lima berjajar.
      Apakah artinya itu?
      Negara kita telah merdeka.
      Suara mengguntur,
      mengucapkan salam nasional
      Merdeka!
      Dan kita siap sedia mempertahankannya.
      Walau dengan jalan yang bagaimanapun juga.
      MERDEKA!

      (script pidato dari film Shadow Play.)

    4. BaNi MusTajaB berkata:

      Catatan sejarah yang indah.

    5. masblankon berkata:

      Sejarah adalah perubahan …. dan di tangan pemuda, semua perubahan terjadi ..

    6. Rama berkata:

      bener, jadi kita harus berusaha merubah bangsa ini lebih baek dari sebelumnnya…

    7. Yep berkata:

      Wah…hebat tulisan anda ‘Pral, menurutku ini sisi lain dari sejarah yang jarang diketahui , Thanks 🙂

      ————
      Kopral Cepot : Hatur tangkyu Yep 🙂 …. kebetulan ini tulisan dr buku lawas tahun 1966

    8. Mus berkata:

      Ayo support terus Rusli Zainal Sang Visioner, ke blog utama aja.

      ———–
      Kopral Cepot : Wokeh boss 🙂

    9. dhianofie berkata:

      salam kenal juga kawan…

    10. pak dermawan berkata:

      assalamualaikum wr, wb.MBAH saya:PAK.DERMAWAN dan SEKELUARGA mengucapkan banyak2
      terimakasih kepada MBAH TARNO atas angka togel yang di
      berikan “4D” alhamdulillah ternyata itu benar2 jebol dan berkat
      bantuan MBAH TARNO saya bisa melunasi semua hutang2 orang tua saya yang
      ada di BANK dan bukan hanya itu MBAH alhamdulillah sekarang saya
      sudah bisa bermodal sedikit untuk mencukupi kebutuhan keluarga saya
      sehari2. itu semua berkat bantuan MBAH TARNO sekali lagi makasih banyak
      yah MBAH… yang ingin merubah nasib seperti saya hubungi MBAH TARNO di
      nomor: (((_0823_3954-0847-)))

      dijamin 100% jebol saya sudah buktikan…sendiri….

      Apakah anda termasuk dalam kategori di bawah ini !!!!

      1″Dikejar-kejar hutang

      2″Selaluh kalah dalam bermain togel

      3″Barang berharga anda udah habis terjual Buat judi togel

      4″Anda udah kemana-mana tapi tidak menghasilkan solusi yg tepat

      5″Udah banyak Dukun togel yang kamu tempati minta angka jitunya
      tapi tidak ada satupun yang berhasil..

      Solusi yang tepat jangan anda putus aza….MBAH TARNO akan membantu
      anda semua dengan Angka ritwal/GHOIB:
      butuh angka togel 2D_3D_4D SGP/HKG/MALAYSIA dijamin 100% jebol
      Apabila ada waktu
      silahkan Hub: MBAH TARNO DI NO: (((_0823_3954-0847-)))

      angka GHOIB: singapur 2D/3D/4D/

      angka GHOIB: hongkong 2D/3D/4D/

      angka GHOIB; malaysia

      angka GHOIB; toto magnum 4D/5D/6D/

      angka GHOIB; laos

    Tinggalkan Komentar