Penggalangan sebagai fungsi Intelijen : Tinjauan Ilmu

Intelijen adalah informasi mentah atau bahan keterangan (baket) yang telah dinilai atau diolah dan dihubung-hubungkan serta diproses sesuai dengan kebutuhan pemakai (konsumen).

Secara sederhana pengertian Intelijen diibaratkan pada pagi hari kita membuka jendela dan melihat cuaca pagi itu untuk menentukan pakaian apa yang akan kita pakai.

Dalam bidang intelijen strategis, maka kepala negara atau kepala pemerintahan atau pembuat kebijakan selalu memerlukan input dari badan atau dinas intelijen negaranya.

Proses intelijen menggunakan lima indera, yaitu mata, telinga, otak (memikir, mengolah, menganalisis), hidung (memperkirakan), mulut (menggalang, membina, merekayasa, memanipulasi).

Sasaran Intelijen :

  • Stategic Struktur suatu negara.
  • Golongam masyarakat tertentu yang berpengaruh
  • Tokoh-tokoh masyarakat yang dapat mempengaruhi pendapat umum (opinion folders), termasuk aktivis politik atau teroris
  • Wilayah/teritorial suatu negara.

Lebih dari 50% dari intelijen yang baik dalam segi kualitas dan kuantitas berasal dari hasil analisis, press report yang dilakukan oleh seorang ahli, dan analisis yang baik.

Seorang penganalisis yang baik membuat analisisnya atas ketentuan sebagai berikut :

  1. Jangan membaca untuk kepuasan (don’t read for content)
  2. Bacalah untuk tujuan (read for purpose).
  3. Jangan hanya memperlihatkan apa yang dikatakan oleh artikel-artikel dalam surat kabar atau statement umum atau press release, tetapi tanyakan pada diri, mengapa hal itu dikatakan (apakah maksud pembuat laporan atau artikel atau statement dan apa yang ingin dicapainya?).
  4. Mengadakan cek dan recek secara langsung.
  5. Mengemukakan pertanyaan-pertanyaan kepada orang-orang yang tepat.

Dalam Doktrin Intelijen Indonesia mengenal tiga fungsi intelijen :

  1. Penyelidikan : adalah suatu kegiatan untuk memperoleh keterangan-keterangan mengenai keadaan dan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pihak lawan.
  2. Pengamanan (sekuritas) :adalah suatu kegiatan untuk mencegah pihak lawan mengetahui keadaan kita dan tindakan-tindakan yang akan kita lakukan. Kegiatan pengamanan dilakukan secara aktif dan pasif.
  3. Penggalangan (Pre-conditioning)

Fungsi ketiga penggalangan intinya adalah Propaganda

Propaganda adalah kegiatan yang direncanakan yang dijabarkan dengan KATA atau TINDAKAN atau kombinasi keduanya, yang bermaksud mengubah suatu SIKAP dengan tujuan mengubah tingkah laku secara sukarela.

Propaganda melingkupi Setiap informasi, gagasan, doktrin, atau himbauan-himbauan khusus yang disebarkan dan bahwa setiap aksi yang dipakai untuk mempengaruhi pendapat-pendapat, emosi-emosi, sikap-sikap, atau perilaku setiap kelompok khusus agar dapat menguntungkan sponsor, baik secara langsung maupun tidak langsung. Macam propaganda yaitu propaganda kata dan propaganda perbuatan.

Pokok-pokok tentang propaganda atau penggalangan :

  1. Tema propaganda adalah garis persuasi untuk mengubah suatu sikap manusia. Tugas propaganda adalah mengubah tingkah laku, Sasaran propaganda adalah sasaran keseluruhan, yakni untuk memperoleh keuntungan pribadi.
  2. Propaganda adalah komunikasi yang disengaja untuk mempengaruhi suatu tingkah laku. Karena propaganda merupakan sutau subjek yang sangat kompleks yang menjamah lapangan lain dari komunikasi massal, maka sulit untuk mengisolasi sebagai sutau keutuhan sendiri. Propaganda mencakup semua kehidupan manusia yang sekarang disebut Social Political Engineering (SPE). Agar dapat berhasil, propaganda harus memanfaatkan kelemahan-kelemahan psikologi yang terdapat dalam suatu negara, masyarakat, rakyat, maupun perorangan atau individual.
  3. Propaganda mempunyai kaitan yang pasti yang mempunyai dampak terhadap perilaku manusia. Suatu kajian terhadap suatu objek yang terkait dengan perilaku manusia dan pengembangan khusus dari metode propaganda ditentukan oleh berbagai pendapat (opinions) dan etika sosial (social ethnic).
  4. Propaganda dirancang untuk mempengaruhi sasaran (target) sedemikian rupa hingga menguntungkan seorang propagandis. Propaganda hanya peduli terhadap hasil akhir (end result).
  5. Propaganda meliputi kegiatan (1). Operasi Khusus dan (2) Operasi Psikologis.
    • (1)Operasi Khusus, meliputi kegiatan-kegiatan penyusupan kedalam tubuh lawan, menculik, menteror, sabotase, subversi, dan sebagainya.

      (2) Operasi Psikologis, meliputi kegiatan-kegiatan membujuk, mengeluk-elukan, meyakinkan, menghasut, dan perang urat syaraf. Operasi psikologis ini disebut operasi pikiran, perang urat syaraf, atau perang pikiran (the war of mind) karena yang menjadi sasaran adalah pikiran manusia atau masyarakat.

      Dalam kegiatan penggalangan, kalau sasaran atau lawan sudah dapat ditaklukan oleh operasi-operasi psikologis, maka tidak perlu lagi operasi khusus. Sebaliknya jika lawan tak cukup untuk ditaklukan melalui operasi psikologis saja, maka baru diadakan operasi khusus yang dibarengi dan didukung oleh operasi psikologis.

  6. Suatu program propaganda yang direncanakan akan mempunyai dua kelas umum tanggapan sebagai sasaran yaitu,(1) perilaku mempersatukan (cohesive) dan (2)perilaku mencerai-beraikan (divisive).
    • (1) Tanggapan mempersatukan (cohesive response) adalah tanggapan umum, seperti halnya kemauan, mendorong, menuntut, dan bekerjasama. Perilaku mempersatukan dapat melambangkan kebersamaan. Dalam pendekatan ini kita ingin sasaran (audiens) merasa menjadi bagian dari bagian tujuan yang lebih besar. Metode ini disebut “ band wagon”.
      (2) Tanggapan mencerai-beraikan (divisive response) mendorong sasaran untuk menempati kepentingan sendiri didepan diatas tujuan kelompok, masyarakat, dan sekelilingnya. Perilaku menceraiberaikan termasuk desersi, menyerah, subversi, perlawanan, disintegrasi, dan nonkoperasi.
  7. Propaganda sebagai alat fungsi intelijen terdiri atas tiga bentuk, yaitu :
    • Propaganda hitam (Black Propaganda) : muncul dari sumber yang tidak dikenal dan dikemas secara palsu sehingga dapat mengacaukan pihak lawan.
      Propaganda putih (White Propaganda) : muncul dari sumber yang resmi dan diketahui.
      Propaganda kelabu (Grey Propaganda) :menunjukan sumbernya tidak secara khusus.
  8. Propagandis adalah orang mampu menjadi pengendali komunikasi dia adalah seorang insinyur manusia “human engineering” . dalam sebuah negara demokrasi “human engineering” dilakukan oleh badan-badan tertentu. Badan-badan ini memberikan kepada negara tersebut suatu system “Check and balance” yang mengatur tingkah laku (pola) kelompok kecil perorangan, yang menentukan bagaimana seharusnya orang atau kelompok itu berperilaku.

Sumber : Intelijen Sebagai Ilmu, Jono Hatmodjo, Balai Pustaka, Jakarta, 2003.

Tulisan lain :
Intelijen : Belajar Intelijen Sebagai Ilmu
Dasar-dasar Intelijen Bagian 1
Dasar-dasar Intelijen Bagian 2

15 Komentar

  1. kawanlama95 berkata:

    hayah ga ada yang koment, aku sedikit belajar dari blog yang lain. bila intelijen ditulis bahasa akademis maka ya begitu dah , apa pada takut ?ya Coba tengok aja blog intelijen indonesia dengan warna seperti itu , bahasa akademik kan dan yang dateng dan komentar juga harang .

    padahal postingan mengenai intelijen di dunia maya berfungsi sebagi warning bagi komunitas dunia maya dan itu positif dan itu kontribusi blogger untuk pemerintah dan masyarakat agar. menjadi waspada dan upaya pembelajaran detiksi dini. iyakan
    untuk itu mari kita membumikan intelijen dengan bahasa yang lebih enak dan tidak terlalu mengurui sehinga pesan itu masuk dan tujuannya tercapai, iya kan.

    maafkan sobat ini mah hanya mengingatkan diri sendiri.mau berbagi ilmu intelijen baca aja blog aku lihat postingannya , benar-benar sederhana. dan dengan bahasa yang biasa banget.
    ya maaf pak bila salah kata

    ———
    Kopral Cepot : Kawanlama .. tankyu dah berbagi n memang ini adalah catatan saya yang merupakan sebagian dari resume sebuah buku dalam judul “intelijen sebagai ilmu” jadi sifatnya akademik. jadi sekedar wawasan bersama

  2. itempoeti berkata:

    penggalangan dibuat untuk merekrut kekuatan lawan untuk menjadi kawan dari kekuatan kita. Ketika rekrutmen gagal maka proses selanjutnya adalah eliminasi.

  3. mar'a berkata:

    inteljen selalu jadi “bayangan” yang tidak sesuai dengan bendanya…
    Serba rummit..terlalu banyak mengundang tanya.

  4. haniifa berkata:

    @Kang Kopral Cepot
    Tumaros, kumaha kondisi psikologis agen ganda ?!

    Hatur nuhun.

    ———
    Kopral Cepot : duka atuh nya kang 🙂 … mungkin ada yg secara psikologis oportunis … mungkin ada yg terancam … atawa masuk pada kelompok agen bayaran .. tp kata Pitut Soeharto … agen idealis punya keberpihakan yg jelas … hatur punten wilayah multi tafsir he he 😀

    1. Deni berkata:

      ujung-ujung nya duit kang, yang double agent cari ya kepuasan materi berupa sekoper dollar, tanah dan rumah dan semacamnya. itu yang menjadi motivasi double agent. ( opini saja )

  5. YUDHI CLAND berkata:

    Intelijen adalah hal yang selalu penuh teka teki, dimana kadang jelas, kadang remang bahkan kadang hilang, salam clandestine

  6. opickaza berkata:

    wah mantbs nih artikel boleh tuh share ke tmpat ane ya dan salm silaturahim bang atau bu n kunjungi blik blog saya klu perlu koment yah

  7. CAPek-Ma berkata:

    Ini dia yang ku cari selama ini, akhirnya ketemu juga…. Thank u sobat..

  8. A.ACILES berkata:

    Intelijen Sebuah Pandangan Melalui Pemikiran Yang Mendalam Seperti Hakekat Intelijen Baca Buku Filsafat Intelijen Karangan AM.Hendropriyono

  9. gus war berkata:

    intelijen.tdk bisa dipisahkan dengan kemampuan komunikasi seseorang terhadap smua aspek..jadi orang yg akan di rekrut menjadi agen intelijen seharusnya morang itu di apantau sejak masih kecil..sehingga saat dia tlah siap untuk terjun kedunia intelijen…tdk merasa bahwa dia seorang agen rahasia…

  10. doly berkata:

    D.R.Ku.Man.(Dekati,Rangkul,Kuasai.Manfaatkan)tapi jangan salah manfaatkan bro.Utamakan organisasi

  11. fhr berkata:

    amati,dalami,kuasai.putuskan.

  12. Kabar.net berkata:

    ada gak tulisan yang lebih tehnis dan diberi contoh kasus yang ril buat nambah pengetahuan

  13. michael jackson berkata:

    INTEL IJEN (SENDIRI) alias pekerjaan yg dilakukan (sebaiknya) sendirian, jangan percaya orang lain, meskipun itu teman, karena mereka adalah kompetitor. tidak ada belum tentu tidak ada, apa yg terlihat belum tentu seperti yg terlihat

Tinggalkan Komentar