ZIONISME : Perselingkuhan Manusia Dengan Iblis

Membaca “blog sahabat” tentang “Kehendak Tuhan ataukah Hidden Agenda Kegiatan Intelijen Kapitalisme Internasional, mengingatkan saya akan resume yang tersimpan di flashdisk beberapa tahun lalu dari buku tentang Zionisme :Gerakan Menaklukan Dunia Karangan Z.A. Maulani. Supaya “resume” itu tidak berjamur 🙂 saya simpan dalam posting di blog ini … moga2 saja ada manfaatnya.

——————————————————–
Apa Zionisme ?

Zionisme berasal dari kata Ibrani “zion” yang artinya batu-karang. Maksudnya merujuk kepada batu bangunan Haykal Sulaiman yang berdiri diatas sebuah bukit karang yang bernama “Zion”, terletak disebelah barat-daya Al-Quds (Yerusalem). Bukit Zion ini menempati kedudukan penting dalam agama Yahudi, karena menurut Taurat, “Al-Masih yang dijanjikan akan menuntun kaum Yahudi memasuki ‘Tanah yang Dijanjikan’. Dan Al-Masih akan memerintah dari atas puncak bukit Zion”. Zion dikemudian hari diidentikan dengan kota suci Yerusalem itu sendiri.

“Zionisme” kini tidak lagi hanya memiliki makna keagamaan, tetapi telah beralih kepada makna politik, yaitu “suatu gerakan pulangnya ‘diaspora’ (terbuangnya) kaum Yahudi yang tersebar di seluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai bangsa dengan Palestina sebagai tanah-air bangsa Yahudi, dengan Yerusalem sebagai ibukota negaranya”.

Kaum Yahudi terbagi pada dua kelompok : (1) Kaum Yahudi “Ashkenazim”, mereka keturunan bangsa pagan Chatar, yang menghuni dataran tinggi Georgia di Rusia Selatan dan (2) Kaum Yahudi “Sephardim”, dari negeri Judah, yang berpegang kepada Taurat Musa.

Gerakan Zionisme Internasional berakar histories dari Kaum Yahudi “Ashkenazim” yang memeluk agama versi sesat Qabalisme Yahudi selanjutnya disebut sebagai Kaum Qabalis dengan ajaran dan “kitab suci” mereka yaitu Kitab Talmud, yang merupakan karya para rabbi yang memuja “Lucifer” atau Iblis, sebagai Tuhan.

Kepercayaan Qabala : Kepercayaan Kaum Zionis

Qabala atau kadang kala ditulis ‘Kabbala’, nama yang diambil dari kata Ibrani ‘qibil’, yang maknanya “menerima”. Qabala dalam hal ini berarti “menerima doktrin okultisme (ilmu sihir) rahasia”. Qabala merupakan kepercayaan nenek moyang sejak zaman Nabi Ibrahim a.s. yang sangat rahasia dan hanya diketahui oleh para anggotanya dari mulut-ke-kuping, disampaikan oleh para pendeta tinggi kepada para novice . Pada masa Nabi Musa a.s, salah seorang pendeta tinggi Qabala yaitu Samir (Samiri), mengajak Bani Israili yang baru saja keluar dari tanah Mesir untuk menyembah sebuah patung anak sapi yang terbuat dari emas, saat Nabi Musa a.s berkhalwat di gunung Tursin.

Beberapa waktu sesudah berakhirnya penjajahan Romawi di Palestina, para pendeta tinggi Qabala memutuskan tradisi okultisme kuno itu untuk direkam secara tertulis ke atas papyrus sebagai usaha agar ajaran itu dapat diwariskan kepada generasi Yahudi berikutnya.
Tugas menghimpun ajaran yang masih berupa lisan itu dibebankan kepada dua orang, yaitu ‘Rabbi’ (Guru) Akiva ben Josef, yang menjadi ketua Majelis Tinggi Pendeta Sanhedrin pada waktu itu, dan pembantunya Rabbi Simon ben Joachai. Pada waktu itulah Qabala tersistematikkan menjadi dua jilid : ‘Sefer Yetzerah’ (Kitab Genesis, tentang Penciptaan Alam Semesta), dan ‘Sefer Zohar’ (Kitab Keagungan).

Kitab Zohar penuh dengan ayat-ayat yang bersifat rahasia dan amsal, dan ayat-ayat itu hanya dapat dipahami melalui Kitab Yetzerah, semacam kitab tarjamah. Beberapa abad sesudah Masehi, di Eropa muncul kitab ajaran Qabala yang baru bernama ‘Sefer Bahir’ (Kitab Cahaya). Ketiga kitab ini berbahasa Ibrani, yang kemudian atas pertimbangan pragmatisme diterjemahkan kedalam berbagai bahasa Eropa. Ketiga Kitab Qabala itu memuat ajaran sangat suci bagi kutus sesat, penyembahan kepada Iblis.

Kaum Yahudi Qabalis, sebagaimana ajaran Samiri, secara terang-terangan menyertakan permusuhan mereka kepada Allah SWT, Maha Pencipta Alam Semesta. Menurut iman mereka Iblis, atau Lucifer, sebagaimana mereka menyebutnya dengan hormat, telah “diperlakukan dengan tidak adil” dan ia adalah satu-satunya tuhan yang patut disembah. Iblis adalah tuhan mereka.

Bagi kaum Qabalis Iblis adalah Lucifer, yang berarti “pembawa sinar cahaya”. Penggunaan kata Iblis dianggap sebagai penghujatan kepada tuhan mereka. Kata Lucifer berarti cahaya, terang, pencerahan dan sebagainya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan cahaya, api atau matahari, merupakan perlambang dari Iblis. Diantara penganut kepercayaan Qabala adalah Aliran Zoroaster di Persia.

Ordo Qabala

Gerakan kepercayaan Qabala ternyata setelah ditelusuri telah berusia paling tidak 4000 tahun. Ordo Qabala yang pertama terbentuk selama era pembuangan suku Bani Israeli ke Babilonia di bawah nama “Ordo Persaudaraan”, pada era Dinasti Ur ke-3, diantara 2112-2004 sebelum-masehi.

Selama perjalanan sejarah tercatat ada tiga Ordo Qabala, Ordo Hijau, Ordo Kuning, dan Ordo Putih. Yang menarik adalah Ordo Putih, kalau ordo lainnya lebih menekankan pada ajaran penyembahan Lucifer, maka Ordo Putih adalah sebagai suatu organisasi yang menekankan misi Politik, disamping mengembangkan ajaran Qabala.

Mereka merumuskan bahwa missi Qabala adalah untuk menentukan jalannya peradaban ummat manusia dengan tujuan membentuk “Pemerintahan Satu Dunia” (E Pluribus Unum). Merekalah yang merupakan peletak dasar peradaban Barat sekarang ini yang berdasarkan peradaban Judeo-Greko.

Talmud : Kitab Suci Kaum Qabalis Yahudi.

Kitab Talmud adalah kitab suci yang terpenting bagi kaum Yahudi bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat. Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hokum agama, tetapi juga menjadi ideology, prinsip, serta arahan bagi perumusan kebijakan negara dan pemerintah terkhusus Israel sekarang. Bahkan kitab Talmud adalah pandangan hidup Yahudi pada umumnya.

Para pendeta Talmud mengklaim sebagian dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s secara lisan. Tetapi keimanan orang yahudi terhadap Kitab Talmud mengatasi kitab Perjanjian Lama, yang juga dikenal dengan nama Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud ‘Erubin’2b (edisi Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi, “Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat Taurat”.

Kitab Talmud dibuat oleh para rabbi (guru agama) yang memuja Lucifer yang mengambil kesesatan ajarannya dari ajaran Sefer Yetzerah (Kitab Keagungan). Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang bukan-Yahudi disebut “goyyim”, artinya sama dengan binatang atau “kaum budak” bagi bangsa Yahudi, derajat mereka dibawah derajat manusia. Ras Yahudi adalah “ummat pilihan” satu-satunya ras yang mengkaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam a.s.

PROTOKOL ZIONISME : Program Zionis Menaklukan Dunia

The Protocols of the Learned Elders of Zion (Protokol dari para Pinisepuh Zion yang Bijak) memuat 24 berkas dokumen yang berisikan teori “Kekuasaan Mendunia Kaum Yahudi”. Protokol adalah sebuah hasil pemikiran yang memukau, karena nyaris sempurna, dan menakutkan tentang program mendunia yang sangat licik dengan menghalalkan segala cara. Rumus pidatonya bukan, “ Kami kaum Yahudi akan melaksanakan program ini”, tetapi, “ Kaum kulit putih Kristen akan dibuat sedemikian rupa untuk memikirkan dan menjalankannya”.

Tokoh-Tokoh Gerakan Zionisme

  1. Nathan Bernbaum : Pencetus Zionisme Internasional yang pertama berdiri di New York pada tanggal 1 Mei 1776, dua bulan sebelum kemerdekaan AS dideklarasikan di Philadelphia
  2. Yahuda al-Kalai (1798-1878) : Tokoh Yahudi pertama yang melemparkan gagasan untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina yang didukung oleh Izvi Hirsch Kalischer (1795-1874) melalui bukunya yang ditulis dalam bahasa Ibrani ‘Derishat Zion’ (1826), berisis studi tentang kemungkinan mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina.
  3. Mayer Amschel Rothchild (1743-1812) : Pendukung gerakan zionis dengan memberikan bantuan dana keuangan tanpa reserve. Dia adalah pendiri dinasti Rothschilds, keluarga Yahudi paling kaya di dunia
  4. Theodore Herzl (1860-1904) : Dikenal sebagai Bapak Zionisme dan pendiri Zionisme Modern, yang memberikan pandangan filosofi bagi eksistensi bangsa Yahudi jauh ke depan dengan slogan : “ Kami adalah suatu bangsa-Satu bangsa”. Theodore Herzl membuat program politik kaum Yahudi dalam bukunya : ‘Der Judenstaat’. Ada dua sasaran awal yang bersifat komplementer dan sekaligus mutlak dalam program politik Yahudi yaitu (1) mendapatkan sebuah tanah air, dan (2) menggantikan mayoritas penduduk Arab-Palestina dengan cara tidak mengakui hak-hak mereka, mengatasi jumlah mereka dan mengusir mereka dengan cara apapun. Theodore Herzl lah yang merancang Negara Israel sebagai negara theokrasi tahun 1897, yang terikat dengan ajaran Talmud dengan “tanah Israel”. Negara Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak memiliki perbatasan yang jelas. Luas wilayah negara Israel yang dibentuk tidak pernah ditentukan.
  5. David Ben-Gurion : Perdana Menteri pertama Negara Israel yang diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948.

Organisasi Rahasia Kaum Qabalis Yahudi (Zionisme)
1. Illuminati
Nama “illuminatif” berasal dari nama yang diberikan oleh para rahib Gereja Nicene Awal kepada mereka yang berserah diri untuk dibaptis menjadi Kristen. Mereka disebut “illuminati” yang artinya “yang menerima cahaya” atau “pencerahan”. Sebuah sekte mistik gereja Katolik dengan nama “illuminati” pada awal abad ke-16 berhasil disusupi oleh anasir Qabala yang tengah dikejar-kejar oleh Gereja di masa Inkuisi Spanyol.

Pada tahun 1771 nama “illuminati” muncul kembali, pada sebuah organisasi yang didirikan Adam Weishaupt seorang tokoh yang dikenal banyak nama panggilan. Pendeta Abbe Barruel menyebutnya, “ iblis yang menjelma dalam diri manusia”.

Adam Weishaupt adalah utopis pertama yang berpikir dalam skala global, dan mengimpikan saat ketika kelompoknya akan berhasil mewujudkan “Novus Ordo Seclorum” (Tata Dunia Baru). Ordo “illuminatif” dari Adam Weishaupt mempunyai lima tujuan akhir mengikuti sumpah kaum Qabalis kuno, (1) menumbangkan kerajaan-kerajaan (2) menghapuskan pemilikan pribadi dan warisan (3) menghilangkan kecintaan kepada tanah air (4) meniadakan kehidupan keluarga dan lembaga perkawinan, dan pembentukan pendidikan yang bersifat komunal bagi anak-anak (5) menghapuskan semua agama yang ada.

Para peneliti “illuminati” meyakini bahwa salah satu konspirasi “illuminati” untuk menghancurkan Gereja Katolik Roma ialah upaya kaum Qabalis membina paham rasionalisme, yang kemudian melahirkan gerakan “Reformasi Gereja” yang berujung berdirinya gereja Protestan.
Para “cendikiawan terpilih” atau kaum “illuminati/pencerahan” menurut Adam Weishaupt, kelak akan mampu mengambil alih kepemimpinan dunia dan dengan itu akan mampu melaksanakan program-program mereka.

2. Freemasonry

Freemasonry , muncul sebagai produk kebangkitan kembali ilmu pengetahuan pada era Rennaisance pada abab ke-16 di Eropa. Tujuan Freemasonry pada awalnya ialah untuk menentang Gereja Katolik dengan cara mengaburkan makna kehidupan beragama dengan menafikan kebenaran mutlak ajaran Gereja dengan semboyan “Semua agama itu benar, karena semuanya menyerukan kepada kebenaran dan kebaikan”.

Pengikut Adam Weishaupt yang kebanyakan adalah kaum Qabalis, kemudian secara teratur melakukan infiltrasi ke dalam “Freemasonry”. Ketika “illuminati dibubarkan pada bulan Agustus 1784, sejak itupula “Freemasonry” didominasi oleh kelompok Qabala.

Di Jerman dan Perancis gerakan “Freemasonry” yang sudah dikuasai oleh kaum Qabalis menugasi beberapa orang revolusioner muda yahudi untuk menulis “Manifesto Komunis”. “Freemasonry” yang baru ini kemudian membentuk Liga Tokoh-tokoh Keadilan, yang kemudian hari diganti namanya oleh Karl Marx, yang juga orang Yahudi, dengan nama Liga Komunis.

Di permukaan “Freemasonry” membangun citra sebagai gerakan moral dengan membentuk antara lain gerakan ‘theosofi ‘ yang berkembang menjadi quasi-agama , serta gerakan kontradiksinya ‘ the Freethinkers ‘(“Pemikir bebas”), yang secara jelas menyatakan diri sebagai gerakan atheisme.

Sumber : “Zionisme : Gerakan Menaklukan Dunia” , Z.A. Maulani

Selengkapnya bisa di lihat di sini :Zionisme: Gerakan Menaklukkan Dunia – Z. A. Maulani Zionisme: Gerakan Menaklukkan Dunia – Z. A. Maulani chichakutekawaiinekochan The history of Zionisme & establishment of illegal caountry of Israel (the biggest land robbery in the modern era).

    “ Jika mereka menundukan kamu, niscaya mereka bertindak sebagai musuh bagimu serta melepaskan tangan dan lidah mereka kepadamu dengan menyakitimu; dan mereka ingin supaya kamu (kembali) kafir” (Qs. Al-Mumtahanah (60) : 2)

11 Komentar

  1. ciwir berkata:

    orang yahudi memang isne wong pinter2,
    semua bisa dilakukan, bahkan banyak tokoh2 dunia yg orang2 yahudi, termasuk Marx jug yahudi…

  2. itempoeti berkata:

    kang, saya akan kirim data via email 1 file dalam bentuk ppt. Nuhun…

    ————————
    Kopral Cepot : Hatur tengkiyu sudah ngasih “informasi” yang edun atawa nice. Sakali nuhun Bang 🙂

  3. ganang berkata:

    NICE INFO OM!!!

  4. Dari mana sumbernya kabalis penyembah Lucifer?

    ———-
    Kopral Cepot : Lihat “Zionisme : Gerakan Menaklukan Dunia“, Z.A Maulani Hal 50 – 54

  5. salgadd berkata:

    wow, “semua agama adalah benar” itu dari freemasonry to ternyata…
    hmm… berarti tokoh politik kita yg bilang gitu (mantan presiden juga ^_^) juga penganut freemasonry dongs

    mantap bang! keep posting!

  6. mutiarazuhud berkata:

    Mereka memasukkan pemikiran “semua agama adalah benar”, sesungguhnya untuk membebaskan manusia dari Agama sehingga mengajak manusia menjadi kaum musyrik.
    Firman Allah, Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik (Al Ma’idah: 82)

  7. al-syahibul hiqayah berkata:

    semua agamamemang benar, jika tidak ga mungkin diakuinya kitab taurat, Injil dan Majusi di Quran, sudah tau kan? jgn brlaga bodoh deh.

  8. al-syahibul hiqayah berkata:

    tentu saja anda takut akan pernyataan bhw smua agama benar, mudah skali menebak pemikiran manusia yg picik, yakni mental tukan obat yg takut obatnya ga laku, namun juga kembali kpd pasien yg tahu dan cocok obat baginya sendiri.
    awas, tukang obat di mana2!

  9. okesetiawan berkata:

    kalau begitu , tuhan yesus, tuhan budha, tuhan konghucu, dewa brahma ? jadi mana yang di sembah

  10. Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia berkata:

    Izinkanlah saya menulis / menebar sejumlah doa, semoga Allaah SWT mengabulkan, antara lain mempercepat kebangkitan KAUM MUSLIM, memulihkan kejayaan KAUM MUSLIM, melindungi KAUM MUSLIM dari kesesatan dan memberi KAUM MUSLIM tempat yang mulia di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘alamiin.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada KAUM MUSLIM : yang hidup maupun yang mati, di dunia maupun di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah
    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim
    Bismillahirrahmaanirrahiim
    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin
    Aamiin
    Bismillaahirrahmaanirrahiim
    Alhamdulillaahirabbil ‘aalamiin, hamdan yuwaafi ni’amahu, wa yukafi mazidahu, ya rabbana lakal hamdu. Kama yanbaghi lii jalaali wajhika, wa ‘azhiimi sulthaanika.
    Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya semuanya.
    Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin. Shalaatan tunjinaa bihaa min jamii’il-ahwaali wal aafaat. Wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al-haajaat. Wa tuthahhiruna bihaa min jamii’is-sayyi-aat. Wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad-darajaat. Wa tuballighuna bihaa aqshal-ghaayaati min jamii’ilkhairaati fil hayaati wa ba’dal mamaat.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan umatnya, shalawat yang dengannya kami selamat dari semua ketakutan dan bencana, dan Engkau sucikan kami dari semua kejahatan, Engkau angkat kami ke derajat yang tinggi di sisiMu, dan Engkau sampaikan semua cita-cita kami berupa kebaikan-kebaikan dalam hidup maupun sesudah mati.
    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa nuuril anwaar. Wa sirril asraar. Wa tiryaqil-aghyaar. Wa miftaahil baabil yasaar. Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-mukhtaari wa aalihil-ath-haari wa ash-haabihil akhyaar. ‘Adada ni’amillaahi wa afdhaalih.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkah atas cahaya di antara segala cahaya, rahasia di antara segala rahasia, penetral duka, dan pembuka pintu kemudahan, junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, manusia pilihan, juga kepada keluarganya yang suci dan sahabatnya yang baik, sebanyak jumlah kenikmatan Allah dan karuniaNya.
    Allaahumma shalli shalatan kaamilah. Wa sallim salaaman taamman ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadanil-ladzii tanhallu bihil-‘uqad. Wa tanfariju bihil-kuruub. Wa tuqdhaa bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-raghaa-ibu wa husnul-khawaatim. Wa yustasqal-ghamaamu biwajhihil-kariim. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi’adadi kulli ma’luumin laka.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan salaam yang sempurna pula, kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, yang dengan beliau itu Engkau lenyapkan kesusahan, Engkau tunaikan segala kebutuhan, dan diperoleh segala keinginan dan akhir hidup yang baik, serta diberi minum dari awan berkat wajahMu yang mulia. Juga kepada keluarganya, sahabatnya dan umatnya dalam setiap kejapan mata dan tarikan nafas, sebanyak jumlah pengetahuan yang Engkau miliki.
    Allaahumma shalli ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadinil-habiibil-mahbuub. Syaafil ‘ilali wa mufarrijil-kuruub. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi wa baarik wa sallim.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, kekasih dan yang dikasihi, (dengan izin Allah) penyembuh penyakit dan pelepas kesusahan, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-awwaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-aakhirin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fin-nabiyyiin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil-mursaliin. Wa shalli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammadin fil mala-il a’laa ilaa yaumid-diin. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummmatihi ajma’iin.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang terdahulu. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan orang-orang kemudian. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para nabi. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para rasul. Limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di kalangan para arwah hingga hari kemudian, serta kepada keluarga, sahabat dan umatnya.
    Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa ruuhi Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad fil arwaahi, wa ‘alaa jasadihil fil ajsaadi, wa ‘alaa qabrihi fil qubuuri. Wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ajma’iin.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada ruh junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad di alam ruh, dan kepada jasadnya di alam jasad, dan kepada kuburnya di alam kubur. Dan kepada keluarga, sahabat dan umatnya semua.
    Allaahumma shali wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi ‘adada in’aamillaahi wa ifdhaalih.
    Ya Allaah, limpahkanlah shalawat, salam dan berkat kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad, keluarganya, sahabatnya, umatnya sebanyak jumlah nikmat Allah dan karuniaNya.
    Allaahumma shalli wa sallim wa baarik, ‘alaa Sayyidinaa wa Nabiyyinaa wa Maulaanaa wa Maulaanaa Muhammadin wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wa azwaajihim wa aalihim wa dzurriyyaatihim wa ash-haabihim wa ummatihim ajma’iin.
    Ya Allaah, berilah shalawat serta keselamatan dan keberkahan, untuk junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad SAW dan saudara-saudaranya dari para Nabi dan Rasul, dan istri-istri mereka semua, keluarga mereka, turunan-turunan mereka, dan sahabat-sahabat dari semua Nabi dan Rasul, termasuk Sahabat-Sahabatnya Nabi Muhammad semua dan semua yang terkait dengan Nabi Muhammad SAW.
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
    Laa ilaaha illallaah, subhaanar ra-uufirrahiim
    Laa ilaaha illallah, subhaanal ghafuurirrahim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal kariimil hakiim
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci raja yang maha suci
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha bijaksana
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha bijaksana
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil wafiyy
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal lathiifil khabiir
    Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ma’buud
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuuril waduud
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal wakiilil kafiil
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuat lagi maha memenuhi
    Tiada tuhan selain Allaah, yang maha halus lagi maha mengetahui
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi yang disembah
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha pencinta
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penolong lagi maha pelindung
    Laa ilaaha illallaah, subhaanar raqiibil hafiizh
    Laa ilaaha illallaah, subhaanad daa-imil qaa-im
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal muhyil mumiit
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil qayyuum
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaaliqil baari’
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengawasi lagi maha memelihara
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi mengurus ciptaannya
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menghidupkan lagi mematikan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus ciptaannya
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi menjadikan
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliyyil ‘azhiim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil ahad
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal mu’minil muhaimin
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal habiibisy syahiid
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal haliimil kariim
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi lagi maha besar
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi tunggal
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memberi keamanan lagi maha memelihara
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhanyang maha mencintai lagi maha menyaksikan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyantun lagi maha mulia
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil qadiim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal awwalil aakhir
    Laa ilaaha illallaah, subhaanazh zhaahiril baathin
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril muta-‘aal
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadhil haajat
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang pertama lagi terdahulu
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang awal dan yang akhir
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang nyata lagi yang rahasia
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha tinggi
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memenuhi semua keperluan
    Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘arsyil ‘azhim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanir rahiim
    Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbiyal a’laa
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal burhaanis sulthaan
    Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il bashiir
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menguasai singgasana yang besar
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pemurah lagi maha penyayang
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha tinggi
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki bukti kekuasaan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lagi maha melihat
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal waahidil qahhaar
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil hakiim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ghaffaar
    Laa ilaaha illallaah, subhaanar ramaanid dayaan
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal kabiiril akbar
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha esa lagi maha mengalahkan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha bijaksana
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha pengampun
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha besar
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aliimil ‘allaam
    Laa ilaaha illallaah, subhaanasy syaafil kaafi
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil baaqii
    Laa ilaaha illallaah, subhaanash shamadil ahad
    Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ardhi was samaawaati
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha memeriksa
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menyembuhkan lagi mencukupi
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha kekal
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang bergantung padanya segala hal lagi esa
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghafuurisy syakuur
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘azhiimil ‘aliim
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil mulki wal alakuut
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ‘izzati wal ‘azhamah
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil haibati wal qudrah
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengampun lagi maha membalas
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha besar lagi maha mengetahui
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kerajaan bumi dan langit
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai keagungan dan kebesaran
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil kibriyaa-i wal jabaruut
    Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘azhiim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aalimil ghaiib
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal hamidil majiid
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal hakiimil qadiim
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki kebesaran dan kekuasaan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha menutupi kesalahan lagi maha besar
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menegtahui hal ghaib
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha terpuji lagi maha mulia
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan ang maha bijaksana lagi maha terdahulu
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal qaadiris sattaar
    Laa ilaaha illallaah, subhaanas samii-‘il ‘aliim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil ‘azhiim
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamis salaam
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikin nashiir
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kuasa lagi maha mnutupi kesalahan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mendengar lgi maha mengetahui
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha besar
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui lagi maha damai
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha raja lagi maha penolong
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyir rahmaan
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal qariibil hasanaat
    Laa ilaaha illallaah, subhaana waliyyil hasanaat
    Laa ilaaha illallaah, subhaanash shabuuris sattaar
    Laa ilaaha illallaah, subhaana khaaliqin nuur
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha pengasih
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha dekat kebaikannya
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha menguasai kebaikan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan maha penyabar lagi menutupi kesalahan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan menciptakan cahaya
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil mu’jiz
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal faadhilisy syakuur
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ghaniyyil qadim
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil jalaalil mubiin
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal khaalishil mukhlish
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha mengalahkan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha utama lagi maha berterima kasih
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha kaya lagi maha terdahulu
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya keluhuran lagi maha menjelaskan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha murni lagi memurnikan
    Laa ilaaha illallaah, subhaanash shaadiqil wa’di
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal haqqil mubiin
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil quwwatil matiin
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal qawiyyil ‘aziiz
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal hayyil ladzii laa yamuut
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang benar janjinya
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha benar lagi maha menjelaskan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang punya kekuatan lagi maha kokoh.
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha hidup lagi tidak mati
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘allaamil ghuyuub
    Laa ilaaha illallaah, subhaanas sattaaril ‘uuyuub
    Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil ‘aalamiin
    Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahmaanis sattaar
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mengetahui yang ghaib
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yan maha menutupi semua cacat
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki ampunan lagi dimintai pertolongan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan semesta alam
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih lagi maha menutupi
    Laa ilaaha illallaah, subhaanar rahiimil ghaffaar
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil wahhaab
    Laa ilaaha illallaah, subhaana qaadiril muqtadir
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil ghufraanil haliim
    Laa ilaaha illallaah, subhaana malikil mulk
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha penyayang lagi maha pengampun
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha agung lagi maha pemurah
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yangmaha kuasa lagi maha memberi kekuasaan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang memiliki semua kerajaan
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal baari-il mushawwir
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal ‘aziizil jabbaar
    Laa ilaaha illallaah, subhaanallaahi ‘amma yashifun
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal jabbaaril mutakabbir
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal qudduusis shubbuuh
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang menciptakan lagi memberi bentuk
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha mulia lagi maha perkasa
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha perkasa lagi maha membangga
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dari apa yang dianggap oleh orang kafir
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan dalam sosok dan sifat
    Laa ilaaha illallaah, subhaana rabbil malaa-ikati war ruuh
    Laa ilaaha illallaah, subhaana dzil aalaa-I wanna’maa-i
    Laa ilaaha illallaah, subhaanal malikil maqshuud
    Laa ilaaha illallaah, subhaana hannaanil mannaan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan para malaikat dan ruh
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan pemilik tanda-tanda tinggi dan nikmat
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan raja yang menjadi tujuan
    Tiada tuhan selain Allaah, maha suci tuhan yang maha pengasih dan pemberi
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina aadamu ‘alaihis salaam shafiyyullaah
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina nuuhun ‘alaihis salaam najiyyulaah
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina ibraahiimu ‘alaihis salaam khaliilullaah
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina ismaa-‘iilu ‘alaihis salaam dzabiihullaah
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina muusaa ‘alaihis salaam kaliimullaah
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam khaliifatullaah
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam ruuhullaah
    Laa ilaaha illallaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana
    muhammadur rasuulullaah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Aadam AS pilihan Allaah
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Nuuh AS diselamatkan Allaah
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ibraahiim AS teman dekat Allaah
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Ismaa-‘iil AS yang disembelih Allaah
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Muusaa AS yang diajak bicara oleh Allaah
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina Daawuudu AS khalifah Allaah
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina ‘Iisaa AS ruh Allaah
    Tiada tuhan selain Allaah, sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah
    Allaahummarhamnaa bibarakati tauraati sayyidina muusaa ‘alaihis salaam wa injiili sayyidina ‘iisaa ‘alaihis salaam wa zabuuri sayyidina daawuudu ‘alaihis salaam wa furqaani sayyidina wa nabiyyina wa maulaana muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, birahmatika yaa arhamar raahimiin, walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
    Ya Allaah, kasihilah kami dengan berkah Taurat Sayyidina Muusaa AS, Injil Sayyidina ‘Iisaa AS, Zabuur Sayyidina Daawuud AS dan al-Furqaan / al-Qur-an sayyidina wa nabiyyina wa maulaana Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam utusan Allaah, dengan kasihmu, yang maha penyayang. Dan segala puji bagi Allaah, tuhan semesta.
    ALLAAHUMMAFTAHLII HIKMATAKA WANSYUR ‘ALAYYA MIN KHAZAA INI RAHMATIKA YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.
    Ya Allaah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang
    RABBI INNII LIMAA ANZALTA ILAYYA MIN KHAIRIN FAQIIR.
    Ya Rabb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.
    RABBI LAA TADZARNI FARDAN WA ANTA KHAIRUL WAARITSIN.
    Ya Allaah janganlah engkau tinggalkan aku seorang diri dan engkau sebaik-baik dzat yang mewarisi. (QS. Al-Anbiya-i’: 89).
    Rabbana hablana min azwaajina, wa dzurriyyatina qurrata a’yuniw, waj’alna lil muttaqiina imaamaa.
    Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami jodoh dan keturunan sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.
    اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا
    “Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama rabbayaanii shagiiraa”.
    “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”.
    “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (QS. Al-Ahqaaf: 15).
    Ya Allaah, terimalah amal saleh kami, ampunilah amal salah kami, mudahkanlah urusan kami, lindungilah kepentingan kami, ridhailah kegiatan kami, angkatlah derajat kami dan hilangkanlah masalah kami.
    Ya Allaah, tetapkanlah kami selamanya menjadi Muslim, tetapkanlah kami selamanya dalam agama yang kau ridhai – Islam, tetapkanlah kami selamanya menjadi umat dari manusia yang paling engkau muliakan – Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi, wa baraka wassallam.
    Ya Allaah, percepatlah kebangkitan KAUM MUSLIM. Pulihkanlah kejayaan KAUM MUSLIM, Lindungilah KAUM MUSLIM dari kesesatan dan berilah KAUM MUSLIM tempat mulia di akhirat.
    Ya Allaah, jadikanlah INDONESIA DAN DUNIA MUSLIM tetap dimiliki KAUM MUSLIM, Jadikanlah INDONESIA DAN DUNIA MUSLIM baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur. Jadikanlah DUNIA NON MUSLIM dimiliki KAUM MUSLIM. Jadkanlah musuh Islam ditaklukan KAUM MUSLIM.
    Allaahumma innaa nas’aluka salaamatan fiddiini waddun-yaa wal akhirati wa ’aafiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wabarakatan firrizqi wa taubatan qablal mauti, wa rahmatan ‘indal mauti, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahuma hawwin ‘alainaa fii sakaraatil mauti, wannajaata minannaari wal ‘afwa ‘indal hisaab.
    Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu keselamatan dalam agama, dunia, akhirat, kesejahteraan/kesehatan jasmani, bertambah ilmu pengetahuan, rezeki yang berkat, diterima taubat sebelum mati, dapat rahmat ketika mati dan dapat ampunan setelah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami pada waktu sekarat dan selamatkanlah kami dari api neraka serta kami mohon kemaafan ketika dihisab.
    Allaahumma inna nas aluka husnul khaatimah wa na’uudzubika min suu ul khaatimah.
    Ya Allaah, sesungguhnya kami memohon pada-Mu akhir yang baik dan berlindung dari akhir yang buruk.
    Allaahuma inna nas’aluka ridhaka waljannata wana’uudzubika min shakhkhatika wannaar.
    Ya Allaah, sesungguhnya kami mohon keridhaan-Mu dan sorga, kami berlindung kepada-Mu dari kemurkaan-Mu dan siksa neraka.
    Allaahummadfa’ ‘annal balaa-a walwabaa-a walfahsyaa-a wasy-syadaa-ida walmihana maa zhahara minhaa wamaa bathana min baladinaa haadzaa khaash-shataw wamin buldaanil muslimuuna ‘aammah.
    Ya Allaah, jauhkanlah bencana, wabah, kekejian, kekerasan dan cobaan – yang terlihat maupun tersamar – dari negeri kami khususnya dan dari dunia Muslim umumnya.
    Allaahumma ahlikil kafarata walmubtadi-‘ata walmusyrikuun, a’daa-aka a’daa-ad diin.
    Ya Allaah, hancurkalah musuhmu, musuh agamamu, yaitu orang kafir, bid’ah dan musyrik.
    Allaahumma syatttit syamlahum wa faariq jam-‘ahum, wazalzil aqdaamahum.
    Ya Allaah, cerai beraikanlah persatuan mereka, goyahkanlah keyakinan mereka.
    Allaahumma adkhilnii mudkhala shidqiw wa-akhrijnii mukhraja shidqiw waj-‘al lii milladunka sulthaanan nashiiraa.
    Ya Allaah, masukkanlah kami melalui jalan yang benar, keluarkanlah kami melalui jalan yang benar, dan berilah aku kekuasaan yang menolong.

    YA ALLAAH, IZINKANLAH SEGALA NAMA DAN GELAR SAYYIDINA WA NABIYYINA WA MAULAANAA MUHAMMAD SHALLALLAAHU’ALAIHI WA AALIHI WA SHABIHI WA UMMATIHI WA BARAKA WAS SALLAM MEWUJUDKAN BERKAH KE SEANTERO SEMESTA – KHUSUSNYA BAGI KAMI, KELUARGA KAMI DAN KAUM MUSLIM.

    YA ALLAAH, BERILAH KAMI DAN PEMILIK / ADMIN SITUS INI – SERBASEJARAH.WORDPRESS.COM – BARAKAH-MU MELALUI PERANTARAAN BERBAGAI TULISAN DALAM SITUS ” SERBASEJARAH.WORDPRESS.COM”.

    —— doa khusus untuk PARA NABI, PARA KELUARGANYA, PARA SAHABATNYA, SEMUA YANG BERJASA PADA (PARA) NABI, PARA SALAF AL-SHAALIH, PARA WALI, PARA HABAIB, PARA IMAM, PARA ULAMA DAN SEMUA YANG BERJASA PADA ISLAM. Semoga Allaah selalu mencurahkan kasih sayang kepada mereka.

    ALLAAHUMMAGHFIRLAHUM WARHAMHUM WA’AAFIHIM WA’FU ‘ANHUM
    ALLAAHUMMA LAA TAHRIMNAA AJRAHUM WA LAA TAFTINNAA BA’DAHUM WAGHFIRLANAA WALAHUM
    ———————

    Ya Allaah, dengan hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam dan berkah semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam, kami mohon segala hal yang terbaik, segala hal yang terindah bagi semesta – khususnya kami, keluarga kami dan seluruh kaum Muslim.
    Ya Allaah, dengan segala hak yang kau berikan pada kalimah syahadat, Surah al-Fatihah, Doa Kanzul ‘Arsy dan shalawat, salam, berkah semoga selalu tercurah kepada Sayyidina wa Nabiyyina wa Maulaanaa Muhammad Shallallaahu’alaihi wa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka was sallam, kabulkanlah yaa Allaah segala doaku.
    Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanataw wa fil aakhirati hasanataw wa qinaa ‘adzaabannaar wa adkhilnal jannata ma’al abraar.
    Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kesejahteraan di akhirat, dan hindarkanlah kami dari siksaan neraka serta masukanlah kami ke surga bersama orang-orang baik.
    Rabbanaa taqabbal minna innaka antassamii’ul aliimu wa tub’alainaa innaka antattawwaaburrahiim. Washshalallaahu ‘alaa sayyidinaa wa nabiyyinaa wa maulaanaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ummatihi wa baraka wassallam.
    Tuhan kami, perkenankanlah do’a-do’a kami, karena sesungguhnya Engkau Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Penyayang. Shalawat, salam dan berkah semoga dilimpahkan kepada junjungan, nabi dan pemimpin kami Muhammad s.a.w, atas keluarganya, sahabatnya dan umatnya semuanya.
    HASBUNALLAAH WANI’MAL WAKIIL NI’MAL MAULA WANI’MAN NASHIIR.
    Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
    Subhana rabbika rabbil ‘izzati, ‘amma yasifuuna wa salamun ‘alal anbiyaa-i wal mursaliin, walhamdulillahirabbil ‘aalamiin.

    Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

    Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

  11. Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia berkata:

    Karya tulis tahun 2004. Semoga bermanfaat. Aamiin yaa Allaah.

    Lebih dan kurang saya mohon maaf. Semoga Allaah SWT selalu mencurahkan kasih sayang kepada KAUM MUSLIM : yang hidup maupun yang mati, di dunia maupun di akhirat. Aamiin yaa Allaah yaa rabbal ‘aalamiin.

    Asyhaduu anlaa ilaaha illallaah wa asyhaduu anna muhammadarrasuulullaah

    A’uudzubillaahiminasysyaithaanirrajiim

    Bismillahirrahmaanirrahiim

    Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin,
    Arrahmaanirrahiim
    Maaliki yaumiddiin,
    Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin,
    Ihdinashirratal mustaqiim,
    Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladhaaliin

    Aamiin

    UMAT ISLAM: UMAT YANG TERKEPUNG

    PENDAHULUAN

    Sejak awal kehadiran manusia, tuhan menuntun manusia untuk tetap pada jalan lurus (al-shirath al-mustaqim) yaitu jalan yang diridhai, mengingat sejak awal telah tercipta permusuhan antara insan dan setan. Setan telah bersumpah akan menyelewengkan manusia dari jalan tuhan karena merasa “tersaingi” oleh manusia yang notabene adalah makhluk terakhir muncul. Padahal penciptaan segala makhluk adalah kuasa tuhan, bukan kehendak makhluk.

    Adapun bentuk tuntunan tersebut adalah mengutus para nabi dengan berbekal wahyu, bahkan manusia pertama adalah nabi yaitu Adam. Adam adalah juga manusia pertama yang telah mengalami sendiri permusuhan setan yang notabene adalah “salah alamat”, kalau jengkel silakan kepada tuhan jangan kepada insan. Beliau – mengingat belum berpengalaman hidup – sempat terjebak manuver setan, makhluk yang jauh lebih “senior” dalam umur dan pengalaman.

    Pengalaman pahit tersebut merupakan pelajaran mahal baginya, beliau bertekad tidak akan terjebak lagi – demikian pula keturunananya. Setelah “dilantik” menjadi nabi, beliau bagai tak kenal lelah selama hidupnya menjaga keturunannya dari jebakan setan.

    Namun manusia berikutnya yang terjebak justru anaknya sendiri – agaknya ada hikmah dibalik itu – yang dikenal dalam sumber Islam bernama Qabil.

    Dalam beberapa sumber disebut bahwa sebelum Adam dijebak, tuhan telah memberi tahu kepadanya bahwa dari keturunannya kelak menjadi manusia termulia karena dia adalah nabi terakhir. Hal tersebut ditegaskan lagi setelah beliau terjebak, bahwa keturunannya tersebut kelak akan mengalahkan kuasa setan terhadap manusia. Bahkan disebut pula namanya, yaitu Muhammad.

    Sejak itu, Adam – yang sempat merasa terpukul akibat manuver setan – kembali menjadi optimis bahwa kelak akhirnya setan dikalahkan, dikalahkan oleh keturunannya pula. Dia menunggu kehadiran sosok tersebut dengan sabar yang ternyata menjadi penantian yang sangat panjang – lebih panjang dari umurnya. Adam wafat dalam usia sekitar 1000 tahun tanpa sempat bertemu dengan “sang juru selamat”.

    Sejak Adam, setiap nabi yang tampil selalu diberi tahu oleh tuhan dan harus disampaikan kepada umatnya bahwa kelak akan muncul nabi terakhir pembawa agama terakhir. Jika sempat bertemu dia hendaklah ikuti dia. Begitulah berlangsung dari waktu ke waktu.

    Walaupun para nabi yang tersebut dalam al-Qur-an hanya 25 nama, sesungguhnya jumlah nabi lebih banyak dari itu. Dalam al-Qur-an disebut bahwa setiap kaum diutus nabi dan tidak semua nama nabi tersebut diberitahu kepada umat manusia, hadits menyebut ada 124.000 nabi. Manusia dipersilakan menyelidiki sendiri siapakah nama nabi selain 25 orang tersebut.

    Sikap umat yang didatangi nabi tersebut beragam: ada yang percaya dan ada yang menyangkal. Ini juga tidak terlepas dari manuver setan mengingat setan tahu pula sejak awal bahwa tuhan akan menciptakan manusia yang paling mulia dari segala makhluk. Mungkin ini pula yang turut menjadi faktor kebenciannya terhadap manusia.

    Golongan yang percaya kepada ramalan tersebut menunggu dengan penuh harap tetapi jumlah mereka sedikit. Yang menolak sebagian atau seluruh ajaran yang dibawa para nabi tersebut mencoba menghapus atau mengubah pesan tersebut. Para elit umat – terutama elit keagamaan – berperan besar mengkhianati amanat nabinya. Pesan “jika bertemu dia ikutilah dia” diubah menjadi “jika bertemu dia habisi dia”. Habisi riwayatnya, habisi agamanya dan tentu saja habisi umatnya.

    Ketika sosok yang dimaksud tersebut datang, golongan yang percaya segera mengikutinya dan yang menyangkal mencoba menghabisinya. Hal tersebut terbukti sejak awal, nabi terakhir yaitu Muhammad dengan agama terakhir yaitu Islam nyaris tiada henti menghadapi berbagai usaha menumpasnya. Dan terjadilah hal tersebut berlangsung hingga akhir dunia.

    KEHADIRAN ISLAM

    Dari penjelasan di atas, nyatalah bahwa kehadiran Muhammad dengan Islam bukanlah “paket” tuhan yang begitu saja jatuh dari langit, tetapi adalah lanjutan dari karya para nabi sebelumnya. Dengan demikian antara para nabi sesungguhnya tidak ada perselisihan, yang berselisih justru umatnya – selisih dengan seumat maupun selisih dengan lain umat. Ini dijelaskan dalam al-Qur-an bahwa kelak manusia akan berselisih setelah mendapat penjelasan, bukan hanya selisih pakai mulut tetapi juga dengan senjata.

    Islam lahir di Arabia pada abad-7 tetapi bukan hanya untuk bangsa Arab dan abad-7, agama terakhir tersebut “dirancang” untuk segala zaman dan tempat. Dengan demikian, Islam terjaga keasliannya walaupun berbagai usaha dilaksanakan untuk mencemarinya. Walaupun kelak terbukti bahwa pemahaman dan pengamalan Islam ada yang tercemar oleh faham-faham lain, tetapi sumber utamanya yaitu kitab suci al-Qur-an tetap terjaga keasliannya – ini dijamin tuhan sendiri. Adapun hadits Nabi Muhammad, walaupun tidak ada jaminan keasliannya tetapi nyaris seluruhnya diketahui mana yang asli mana yang palsu. Berbeda dengan semua agama sebelum Islam, sumber utamanya yaitu wahyu / kitab suci telah tercampur dengan tulisan atau perkataan lain. Karena agama-agama tersebut tidak dirancang tahan lama.

    Dengan demikian, Islam lahir ketika di kolong langit ini telah ada agama-agama lain dengan umat dan kitabnya. Sebagai contoh, di wilayah Romawi mayoritas beragama Nashrani, di wilayah Persia mayoritas beragama Zaratushtra atau dalam Islam dikenal istilah “Majusi”, di India mayoritas beragama Hindu dan Budha, di Cina mayoritas beragama Konghucu. Selain itu terdapat umat Yahudi, umat ini terserak sebagai minoritas dari pantai Atlantik hingga pantai Pasifik – mirip dengan agama Manu atau Manichaen, agama yang lahir di Persia.

    Khusus di Arabia, sejak sekitar tahun 2000 BC hadir agama yang dikenal dengan “Hanif”, agama Nabi Ibrahim. Agama tersebut adalah “leluhur” agama Yahudi, Nashrani dan Islam. Dan Ibrahim sendiri adalah leluhur para pembawa agama tersebut di atas yaitu Musa, al-Masih dan Muhammad. Perlu diketahui bahwa Yahudi dan Nashrani juga sempat hadir di Arabia. Sebagaimana tersebut di atas, berbagai agama tersebut telah telah berkurang atau bahkan mungkin hilang keasliannya. Hal ini tentu saja sulit diakui oleh mayoritas umatnya.

    Kesulitan untuk mengakui terbukti dari kesigapan mereka menolak Islam. Penolakan pertama justru berasal dari keluarga nabi sendiri, sosok Abu Lahab adalah contoh yang paling dekat hubungannya dengan nabi karena dia adalah sang paman. Dia termasuk yang terdepan menentang Islam.

    Selain itu, penolakan terhadap Islam juga berdasar keterbiasaan dengan agamanya. Terutama kelompok keagamaan, mereka sudah merasa nyaman menjadi tokoh agama tersebut: dipandang atau dihormati masyarakat. Pindah agama membuat mereka berubah dari ahli agama menjadi awam agama: harus belajar lagi dari awal. Dan masih ada sebab-sebab lainnya.

    Riwayat nabi memperkenalkan Islam penuh dengan berbagai detail yang mengerikan: dari perlakuan kejam terhadap kaum Muslim hingga peperangan berulang kali, yang jelas minta korban harta dan nyawa. Barulah pada tahun 632 – tahun wafat Muhammad – Islam mendapat level terhormat di Arabia.

    Secara menyeluruh selama berabad-abad, kaum Muslim membagi umat beragama menjadi 2 kelompok yaitu umat samawi atau ahlul kitab atau kitabi – mencakup Yahudi, Nashrani dan Islam – serta umat non samawi atau non kitabi – mencakup antara lain Hindu dan Budha. Kini ada pendapat – walau masih terdapat kontroversi – yang memasukkan agama Hindu dan Budha termasuk kitabi karena juga memiliki kitab suci, dengan demikian penilaian bahwa Hindu dan Budha termasuk non kitabi terkesan kurang adil atau kurang berdasar. Penilaian tersebut sedikit banyak mempengaruhi cara memperlakukan berbagai umat non Muslim. Dalam banyak kasus, agaknya kaum Yahudi dan Nashrani mendapat perlakuan relatif sedikit lebih istimewa. Mungkin pembagian yang lebih tepat untuk kaum Muslim untuk kini dan seterusnya adalah agama serumpun dan agama non serumpun di mana Yahudi dan Nashrani adalah termasuk serumpun karena berasal dari “moyang” yang sama yaitu Ibrahim.

    Seiring dengan perluasan “langkah” Islam, meluas pula tantangan terhadap agama ini. Di kota Makkah, kaum Muslim dilawan oleh penyembah berhala yang merasa masih menganut agama Hanif. Di Madinah, lawan bertambah dengan tantangan kaum Yahudi. Dari tetangga Arabia bertambah lagi dengan Bizantium (Romawi Timur) yang Nashrani dan Persia Sassanida yang Majusi, yaitu tantangan yang berdasar rasa cemas jika Islam melangkah keluar batas Arabia. Untuk itu mereka secara rahasia membantu gerakan anti Islam di dalam Arabia sekaligus meredakan permusuhan antara mereka yang telah berlangsung ratusan tahun – minimal sampai kaum Muslim tertumpas.

    Sikap penguasa kedua super power tersebut tidaklah didukung oleh mayoritas rakyatnya. Mereka berabad-abad ditindas oleh penguasa yang nota bene seagama, rakyat begitu lama mendambakan kebebasan. Dan memihak kaum Muslim sampai batas tertentu agaknya merupakan pilihan menarik.

    Demikianlah, ketika bentrokan terbuka antara kaum Muslim dengan koalisi goyah Bizantium-Persia sungguh terjadi, rakyat di wilayah kerajaan tersebut membantu. Ternyata pilihan mereka tepat – dalam banyak kasus, kaum Muslim memperlakukan rakyat dengan begitu manusiawi, khususnya rakyat dibiarkan menganut agamanya. Tanpa dipaksa, mayoritas rakyat kelak memilih Islam.

    Gerak maju perluasan wilayah kaum Muslim mencapai batas maksimal sekitar tahun 732, kaum Muslim menguasai wilayah yang membentang dari pantai Atlantik hingga batas Cina. Selain itu Islam berkembang keluar wilayah taklukan dan juga dalam wilayah taklukan ada yang dihuni mayoritas non Muslim.

    Di tapal batas India dan Cina, kaum Muslim bertemu dengan umat Hindu, Budha dan Konghucu. Walaupun hubungan antara bangsa Arab dengan India dan Cina telah berlangsung sejak pra Islam, agaknya Muhammad belum mengenal persis agama yang dianut kedua bangsa tersebut. Dia hanya tahu bahwa mereka masih non Muslim – bahkan non kitabi – mengingat di Arabia sendiri belum semua menjadi Muslim. Sejak itu selama berabad-abad kaum Muslim mengelompokkan ketiga agama tersebut sama dengan Majusi sebagai agama non kitabi.

    Selain kenal dengan umat lain, perluasan wilayah tersebut juga memperkenalkan peradaban lain, yang dalam beberapa hal lebih canggih dari pada kaum Muslim. Ini merupakan tantangan yang menarik: bagaimana Islam dapat diterima oleh kaum tersebut?

    Kaum Muslim segera mewarisi peradaban pra Islam dengan cara menerima yang sesuai dengan Islam dan menolak yang tak sesuai. Sedapat mungkin peradaban tersebut “diislamkan” kemudian dikembangkan dengan memperkayanya. Bukan jarang usaha tersebut dengan mengajak non Muslim. Sementara itu peradaban yang tidak sesuai dengan Islam tidaklah dilarang untuk dipertahankan oleh non Muslim sejauh tidak mempengaruhi identitas Muslim. Maka tampillah peradaban yang memberi sumbangsih besar bagi martabat kemanusiaan. Warisan Muslim tersebut masih berpengaruh hingga kini walau sangat sedikit yang sadar.

    Walaupun terdapat hubungan harmonis semacam itu, ancaman terhadap keberadaan Islam tetap ada. Hanya menunggu peluang untuk tampil, umumnya saat kaum Muslim sedang lengah atau lemah. Kelak dari semua kelompok anti Islam, ada kelompok yang tampil dominan melawan atau mengganggu kaum Muslim disegala aspek hingga kini. Kelompok yang penulis maksud adalah imperialis Barat. Adapun kelompok lain praktis hanya menjadi antek. Mereka hanya berselisih atau berpecah belah sejauh tidak terkait dengan Islam. Tetapi begitu terkait dengan apa yang disebut “ancaman”, “radikalisme”, “fundamentalisme”, “ekstrimisme” atau “fanatisme” Islam maka mereka satu kata, satu suara, satu gaya dan satu kerja. Karena mereka adalah umat-umat yang telah dipesan oleh nabi mereka untuk menerima Islam, tetapi memperlakukan Islam sebagai “si bungsu yang dinanti bukan untuk dikasihi tetapi dinanti untuk dihabisi” akibat pengaruh para elitnya. Hal inilah yang membuat kaum Muslim sejak awal menjadi umat yang pas dengan judul tulisan ini: terkepung!

    SEKILAS TENTANG IMPERIALISME BARAT

    Imperialisme Barat sesungguhnya telah ada jauh sebelum Islam, bahkan sebelum Masehi. Asal muasalnya adalah negeri yang kita kenal dengan Yunani, yang dinilai sebagai asal muasal peradaban Barat. Bangsa Yunani menilai diri sendiri sebagai bangsa unggul atau mulia – entah atas dasar apa. Memang mereka sempat meraih peradaban canggih, tetapi hal tersebut karena pengaruh peradaban sebelumnya dari Timur semisal Mesir, Mesopotamia, Asiria dan Funisia. Mereka membagi manusia kepada 2 macam yaitu bangsa Yunani dan bangsa barbar (biadab). Bahkan bangsa-bangsa yang telah berjasa memperadabkan Yunani tersebut di atas dinilai pula barbar.

    Faham rasialis tersebut melahirkan faham imperialis: Yunani dianggap sebagai bangsa unggul, karena itu berhak memimpin bangsa lain termasuk dalam bentuk penjajahan. Atas dasar tersebut, Alexander Yang Agung bergerak menaklukan dunia Timur sejauh perbatasan India dan Cina.

    Penaklukan tersebut membuka kesadaran akan keunggulan bangsa-bangsa lain, dia mencoba merukunkan Barat dengan Timur dengan tetap dia di puncak kekuasaan. Hasilnya adalah suatu peradaban campuran yang disebut Hellenisme.

    Pewarisnya yaitu Romawi juga demikian, selain mewarisi peradaban Yunani mereka juga mewarisi peradaban Timur yang sama. Tetapi rasa unggul diri tetap tidak hilang: Romawi menaklukan dunia Timur dari Asia Barat hingga ujung Afrika Utara.

    Sekitar abad-4 agama Nashrani mendapat level terhormat di dunia Romawi, agama tersebut memang lahir di wilayah taklukan Romawi yaitu Palestina. Maka leburlah kenasharanian dengan kebaratan, hal tersebut sadar tidak sadar menimbulkan anggapan bahwa Nashrani terkait dengan imperialisme Barat. Artinya mungkin begini: penyebaran agama Nashrani dilaksanakan dengan cara antara lain imperialisme, karena itu imperialisme dianggap bagian dari Nashrani walaupun jelas bahwa Nashrani adalah agama yang lahir dari Timur, yang tidak ada kaitan apapun dengan imperialisme. Anggapan inilah yang kelak makin memperparah hubungan Barat dengan non Barat dan dampak yang ditimbulkannya masih terasa hingga kini, antara lain juga menampilkan anggapan bahwa “imperialis adalah Barat dan Barat adalah imperialis”. Jika Timur terdapat imperialisme, sering dinilai sebagai meniru atau dimulai oleh Barat: imperialisme Timur adalah reaksi terhadap imperialisme Barat. Contoh kasus ini dalah Jepang, menyaksikan bangsa-bangsa Barat beramai-ramai berebut wilayah jajahan jauh dari negara mereka maka Jepang juga tergoda berbuat serupa. Jepang menilai bahwa dunia Timur adalah hak Jepang dan bukan hak Barat.

    Waktu bergerak terus, imperialisme Barat memiliki “ahli waris” semisal Inggris, Perancis, Jerman, Spanyol, Portugis dan Belanda. Perang salib pada abad-11 dan perang kolonial pada abad-16 adalah proyek penaklukan dunia lain oleh imperialisme Barat. Umumnya “diperbagus” dengan semboyan muluk semisal “perdamaian”, “peradaban”, “kemakmuran” dan aduhai masih banyak lagi. Ini masih berlangsung hingga kini. Kasus penyerbuan Iraq oleh koalisi AS-Inggris bulan Maret 2003 juga tidak jauh dari perang kolonial dengan pemakaian semboyan tersebut di atas. Siapa yang berani menentang segera mendapat cap “teroris”, “ekstremis”, “bandit”, “pemberontak” dan berbagai sebutan seram lainnya. Persis kasus konflik Belanda-Indonesia sebelum dan sesudah 1945.

    Umumnya imperialis Barat jarang sukses mengalahkan Timur tanpa keroyokan. Jarang kasus Barat mengalahkan Timur dengan satu lawan satu. Sejarah banyak menyajikan hal tersebut: Cina, Turki, dan terakhir adalah Afghanistan dan Iraq kalah karena dikeroyok. Dan kekalahan AS di Vietnam dan Rusia di Afghanistan adalah contoh perang satu lawan satu.

    Setelah selama berabad-abad menghadapi berbagai macam lawan, imperialis Barat agaknya mendapat kesimpulan: lawan yang paling berat adalah Islam, atau kaum Muslim.

    MENGHIMPUN UNTUK KUAT, KEMUDIAN MENGEPUNG UMAT

    Seakan tidak cukup menghimpun kekuatan sesama Barat, imperialis Barat mencoba pula merangkul non Barat untuk melawan gerakan anti imperialis. Kehancuran Baghdad tahun 1258 oleh serbuan pasukan Mongol pimpinan Hulagu Khan menyerbu Asia Barat tak terlepas dari kesuksesan Barat untuk merangkul non Barat melawan Muslim. Tersebutlah kisah bahwa aset non Muslim banyak yang selamat dari penghancuran karena istri Hulagu Khan adalah agen Barat. Dia yang menetapkan hanya aset Muslim yang dihancurkan semisal masjid, pustaka, istana dan sekolah. Memang, kehancuran Baghdad adalah lembaran sejarah yang sejauh ini paling hitam bagi Muslim.

    Usaha lain Barat untuk melawan Muslim adalah mengirim beberapa utusan ke dunia Timur untuk membentuk front bersama, antara lain musafir asal Italia bernama Marco Polo. Dia pernah menetap di istana Kubilai Khan di Khanbaligh (kini Beijing). Mongol pernah pula mengirim utusan hingga sejauh Inggris. Dengan demikian dunia Muslim dikepung dari barat dan timur, persis pengepungan yang dilaksanakan oleh Persia dan Bizantium pada masa Muhammad.

    Di Indonesia pernah diterapkan cara tersebut. Demak adalah negara Muslim pertama di Jawa, sejak awal Demak harus berhadapan dengan 2 front: Portugis di luar negeri dan negara dari pra Islam di dalam negeri yaitu Majapahit dan Pajajaran. Pernah utusan Majapahit berkunjung ke Malaka – bekas negara Muslim – yang telah ditaklukan Portugis dan juga tercapai perjanjian Portugis-Pajajaran yang mengizinkan Portugis membangun pangkalan di Sunda Kelapa (kini Jakarta).

    Demak berusaha mencegah akibat lebih jauh dengan menaklukan pesisir utara Jawa Barat sejauh Selat Sunda dan pesisir utara Jawa Timur sejauh Pasuruan. Portugis memang gagal bercokol di Jawa tetapi sultan terbunuh dalam konflik intern ketika memimpin gerakan ke timur.

    Di Asia Barat, ketika Perang Dunia-1 (1914-8) berlangsung, Inggris terlibat perang dengan Turki. Turki menguasai Asia Barat sejak abad-16 termasuk Palestina – tanah suci Yahudi, Nashrani dan Islam. Inggris melihat peluang untuk menebus kekalahan Barat dalam perang salib namun merasa ragu akan mampu mengerjakan sendiri. Persekutuannya dengan Perancis dan Rusia dinilai pula tidak cukup untuk mengalahkan Turki. Harus cari sekutu lain tetapi dari Timur atau Muslim.

    Kolonel Thomas Edward Lawrence di tunjuk untuk membentuk persekutuan dengan bangsa Arab. Waktunya tepat, bangsa Arab sedang memendam rasa tidak puas terhadap Turki. Ini tidak mengherankan, sejak abad-18 Turki berangsur-angsur mengalami proses pembusukan dengan kebobrokan di segala bidang. Bangsa Arab dijanjikan akan mendapat kemerdekaan.

    Pembusukan dari dalam ditambah penyerbuan dari luar oleh Inggris, Perancis dan Rusia ditambah bangsa Arab, India dan Gurkha menyebabkan Turki kalah. Melengkapi kekalahan tersebut, Barat sukses menyusupkan anteknya yaitu Mushthafa Kamal Basya alias Attaturk untuk mengobarkan kudeta terhadap sistem khilafah dan mengganti dengan republik. Begitu berkuasa, Attaturk melaksanakan gerakan deislamisasi semisal mengusir khalifah terakhir, larangan jilbab dan surban, menghapus huruf Arab, menutup madrasah dan zawiyah serta menghapus syariat dalam konstitusi.

    Adapun bangsa Arab mendapat “buah” dari persekongkolannya dengan Barat yaitu Palestina, Yordania dan Iraq menjadi mandat Inggris. Suriah dan Libanon menjadi mandat Perancis. Istilah “mandat” hanya penghalus istilah “jajah”. Sementara itu Inggris makin mencengkeram India.

    Kaum Muslim agaknya belum insyaf dari kekeliruannya. Kemajuan Barat sejak awal abad-19 menyebabkan kaum Muslim cenderung kagum atau takut kepada Barat. Bukannya bersatu padu melawan imperialis, tetapi berpecah belah memihak imperialis. Kekeliruan serupa diulangi di awal abad-21, serangan berani mati dengan pesawat ke gedung kembar WTC di New York dan gedung Pentagon pada 11 September 2001 adalah momentum yang tepat dan dimanfaatkan dengan ampuh oleh imperialis Barat untuk melawan Muslim – walaupun secara resmi tidak dimaksud demikian. Karena keunggulan propaganda imperialis, segera tampil “paduan suara” internasional – termasuk kaum Muslim – yang menuduh dan mengutuk gerakan al-Qa-idah dan Thaliban sebagai fihak yang bertanggungjawab. Segera mata dan telinga internasional mengarah ke Afghanistan, negeri terbelakang akibat perang panjang dan kejam dengan imperialis Barat berideologi komunis bernama Uni Soviet. Negeri tersebut dipaksa untuk berperang lagi melawan imperialis Barat berideologi salibis-zionis bernama AS dan Inggris dengan dukungan komunis di Cina dan sisa-sisanya di bekas Uni Soviet.

    Penumpasan terhadap aktivis Muslim di Afghanistan dilanjutkan ke seantero dunia, tidak terkecuali di Asia Tenggara. Di Indonesia, para antek Barat – Muslim maupun non Muslim – mendukung gerakan imperialis dalam kampanye yang disebut “melawan terorisme”. Beberapa aktivis Muslim diintai, dikejar, diculik atau ditangkap. Demi memuaskan selera imperialis, pemerintah Indonesia menzhalimi warganya sendiri. Ini tak mengherankan, sejak merdeka kelompok Islamofobia mendominasi politik, ekonomi dan hankam. Kelompok tersebut telah berperan besar menumpas aktivis Muslim semisal Darul Islam atau membantai kaum Muslim di Tanjung Priok, Lampung dan Aceh. Revolusi 1998 sempat menggoyahkan posisi mereka tetapi tidak lama, mereka tersebar dan menyusup ke berbagai kekuatan kelompok masyarakat yang ada – bahkan masih ada yang tetap bercokol di pemerintahan. Mereka melanjutkan “karya” mereka: melawan kebangkitan Muslim, jika perlu dengan bantuan imperialis melawan bangsanya atau umatnya sendiri.

    PENUTUP

    Pada akhir 1979 bertepatan dengan 1 Muharram 1400 Hijrah atau masuk abad-15 Hijrah dicanangkan sebagai awal kebangkitan Muslim. Mungkin pencanangan ini diilhami oleh awal kebangkitan Barat abad-15 yang dikenal dengan Renaissance, yang mengantar Barat pada kemajuan segala bidang. Jika benar diilhami dari Barat, sepertinya kaum Muslim tidak memasalahkannya karena kebangkitan Barat tersebut juga diilhami oleh kemajuan Muslim pada perioda 700-1400. Prestasi kemanusiaan Muslim banyak mempengaruhi Barat. Tetapi awal kebangkitan Muslim – agaknya mirip pula dengan awal kebangkitan Barat – perlu proses panjang dan kejam untuk meraih posisi puncak. Perang Afghan-Rusia (1979-89), Perang Iran-Iraq atau Perang Teluk I (1980-8), Perang Arab-Israel 1982, Perang Teluk II antara Iraq dengan koalisi pimpinan AS (1990-1), Perang antara Afghan dengan koalisi pimpinan AS (2001), Perang Teluk III yang menumbangkan rezim Shaddam Hussayn (Maret-Mei 2003) serta berbagai konflik yang mengorbankan kaum Muslim di berbagai tempat termasuk Indonesia agaknya membuat sebagian orang pesimis atau skeptis: benarkah kaum abad-15 Hijrah adalah kebangkitan Muslim?

    Jawaban tersebut tentu terpulang kepada kaum Muslim sendiri, apakah syarat-syarat kebangkitan telah terpenuhi? Adapun penulis menilai “belum” mengingat beberapa hal yaitu:

    1. Perpecahan: kaum Muslim terpecah belah nyaris pada segala segi. Dalam hal agama masih terbagi ke dalam berbagai mazhab dan sekta yang memberi peluang konflik intern yang berdarah-darah. Ketika non Muslim sudah menginjak-injak bulan, kaum Muslim masih bertengkar soal penetapan awal dan akhir bulan Ramadhan. Dalam politik masih terbagi ke dalam berbagai faham yang non Islam bahkan bertentangan dengan Islam semisal sekularisme, kapitalisme, komunisme dan chauvinisme. Di dunia Arab misalnya, ada kecenderungan untuk menonjolkan kearaban dibandingkan keislaman, bahkan lebih menonjolkan kenegaraan dibandingkan kebangsaan. Orang menyebut dahulu asal Iraq, Mesir, Suriah, Saudi, Maroko dan sebagainya kemudian menyebut Arab.
    2. Keterbelakangan: terhitung sejak abad-16 yaitu bertepatan dengan imperialisme Barat, kaum Muslim terlibat perang panjang dan kejam dengan mereka. Perang tersebut meminta korban harta dan nyawa kaum Muslim. Banyak aset umat semisal masjid, madrasah atau pesantren rusak atau hancur. Banyak ulama dan santri yang tewas, hilang atau ditangkap. Peluang untuk membangun praktis tidak ada. Keterbelakangan tersebut terlestarikan setelah merdeka oleh para elit yang tidak amanah terhadap kekayaan dan kekuasaan.
    3. Kelengahan: kaum Muslim terkesan tidak sadar bahwa jika umat manusia dibagi menjadi Muslim dan non Muslim maka sesungguhnya lebih banyak non Muslim ketimbang Muslim. Memang, kaum Muslim (2000) berjumlah sekitar 1.000.000.000 tetapi pada saat bersamaan jumlah umat manusia sekitar 6.000.000.000. Berarti kaum Muslim hanya 1/6 dari jumlah penduduk kolong langit ini. Berarti pula selebihnya adalah non Muslim, yang nota bene jumlah tersebut dapat memiliki potensi sebagai lawan – dan memang ada yang menjadi lawan. Belum lagi yang berpotensi sebagai “musuh dalam selimut” atau “musang berbulu ayam”.
    4. Cinta dunia takut mati: inilah peringatan jitu Muhammad menjelang wafat. Jitu karena sungguh kena untuk kaum Muslim kini. Nikmat dunia yang disodorkan Barat semisal materialisme dan hedonisme memegang peranan penting menciptakan “penyakit” ini. Sadar tidak sadar penyakit ini telah menjangkiti kita.

    Jika ini berkelanjutan, bukan mustahil kebangkitan Muslim hanya mimpi di siang bolong dan tetaplah kaum Muslim menjadi umat terkepung. Wallahua’lam bish shawwab.

    Ganie, Indra – Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia

Tinggalkan Komentar