G-30 S … Indonesia ber-dziKIR lah !!!

“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang sebelum mereka? orang-orang itu adalah lebihkuat dari mereka (sendiri) dan Telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang Telah mereka makmurkan. dan Telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku zalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku zalim kepada diri sendiri.” (surat Ar-Rum (30) :9) ___ iNGAT tanggal 30 bulan 9

G-30 S 1965

44 tahun lalu, tanggal 30 September dan 1 Oktober 1965 merupakan tonggak bersejarah bagi perjalanan bangsa dan negara ini. Pada tanggal itulah awal dari kejatuhan Soekarno dan berkuasanya Jenderal Suharto dan para putra terbaik bangsa Indonesia telah menjadi “tumbal revolusi”. Pergantian kekuasaan yang di Barat dikenal dengan sebutan Coup de’ Etat Jenderal Suharto ini, telah membunuh Indonesia yang mandiri dan revolusioner di zaman Soekarno, anti kepada neo kolonialisme dan neo imperialisme (Nekolim), menjadi Indonesia yang terjajah kembali. Suharto telah membawa kembali bangsa ini ke mulut para pelayan Dajjal, agen-agen Yahudi Internasional, yang berkumpul di Washington.

Kini ….

Tanggal 1 Oktober merupakan hari pelantikan anggota DPR dan DPD periode 2009-2014 yang menuai kontroversi. Acara seremonial yang sebenarnya bisa dilaksanakan dengan amat sederhana itu ternyata memboroskan uang rakyat lebih dari 70 miliar rupiah. Hal ini dilakukan di tengah berbagai musibah yang mengguncang bangsa ini. Dan kenyataan ini membuktikan jika para pejabat itu tidak memiliki empati sama sekali terhadap nasib rakyat yang kian hari kian susah.

Bukan mustahil, banyak kaum mustadh’afin yang berdoa kepada Allah Swt agar menunjukkan kebesaran-Nya kepada para pejabat negara ini agar mau bersikap amanah dan tidak bertindak bagaikan segerombolan perampok terhadap uang umat.

Satu lagi, siapa pun yang berkunjung ke Gedung DPR di saat hari pelantikan tersebut akan mencium aroma kematian di mana-mana. Entah mengapa, pihak panitia begitu royal menyebar rangkaian bunga Melati di setiap sudut gedung tersebut. Bunga Melati memang bunga yang biasanya mengiringi acara-acara sakral di negeri ini, seperti pesta perkawinan dan sebagainya. Namun agaknya mereka lupa jika bunga Melati juga biasa dipakai dalam acara-acara berkabung atau kematian.

G-30 S (Gempa 30 September 2009)

Gempa besar berkekuatan 7,6 Skala Richter melantakkan kota Padang dan sekitarnya pukul 17.16 pada tanggal 30 September lalu. Gempa susulan terjadi pada pukul 17.58. Keesokan harinya, 1 Oktober kemarin, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kembali menggoyang Jambi dan sekitarnya tepat pukul 08.52.

Gempa dan Ayat-Ayat Allah Swt

Segala sesuatu kejadian di muka bumi merupakan ketetapan Allah Swt. Demikian pula dengan musibah bernama gempa bumi. Hanya berseling sehari setelah kejadian, beredar kabar—di antaranya lewat pesan singkat—yang mengkaitkan waktu terjadinya musibah tiba gempa itu dengan surat dan ayat yang ada di dalam kitab suci Al-Qur’an.

“Gempa di Padang jam 17.16, gempa susulan 17.58, esoknya gempa di Jambi jam 8.52. Coba lihat Al-Qur’an!” demikian bunyi pesan singkat yang beredar. Siapa pun yang membuka Al-Qur’an dengan tuntunan pesan singkat tersebut akan merasa kecil di hadapan Allah Swt. Demikian ayatayat Allah Swt tersebut:

17.16 (QS. Al Israa’ ayat 16): “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.”

17.58 (QS. Al Israa’ ayat 58): “Tak ada suatu negeri pun (yang durhaka penduduknya), melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau Kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. Yang demikian itu telah tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz).”

8.52 (QS. Al Anfaal: 52): (Keadaan mereka) serupa dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Amat Keras siksaan-Nya.”

Tiga ayat Allah Swt di atas, yang ditunjukkan tepat dalam waktu kejadian tiga gempa kemarin di Sumatera, berbicara mengenai azab Allah berupa kehancuran dan kematian, dan kaitannya dengan hidup bermewah-mewah dan kedurhakaan, dan juga dengan keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya. Ini tentu sangat menarik.

Gaya hidup bermewah-mewah seolah disimbolisasikan dengan acara pelantikan anggota DPR yang memang WAH. Kedurhakaan bisa jadi disimbolkan oleh tidak ditunaikannya amanah umat selama ini oleh para penguasa, namun juga tidak tertutup kemungkinan kedurhakaan kita sendiri yang masih banyak yang lalai dengan ayat-ayat Allah atau malah menjadikan agama Allah sekadar sebagai komoditas untuk meraih kehidupan duniawi dengan segala kelezatannya (yang sebenarnya menipu).

Dan yang terakhir, terkait dengan “Fir’aun dan para pengikutnya”, percaya atau tidak, para pemimpin dunia sekarang ini yang tergabung dalam kelompok Globalis (mencita-citakan The New World Order) seperti Dinasti Bush, Dinasti Rotschild, Dinasti Rockefeller, Dinasti Windsor, dan para tokoh Luciferian lainnya yang tergabung dalam Bilderberg Group, Bohemian Groove, Freemasonry, Trilateral Commission (ada lima tokoh Indonesia sebagai anggotanya), sesungguhnya masih memiliki ikatan darah dengan Firaun Mesir (!).

David Icke yang dengan tekun selama bertahun-tahun menelisik garis darah Firaun ke masa sekarang, dalam bukunya “The Biggest Secret”, menemukan bukti jika darah Firaun memang menaliri tokoh-tokoh Luciferian sekarang ini seperti yang telah disebutkan di atas. Bagi yang ingin menelusuri gais darah Fir’aun tersebut hingga ke Dinasti Bush, silakan cari di http://www.davidicke.com (Piso-Bush Genealogy), dan ada pula di New England Historical Genealogy Society.

Nah, bukan rahasia lagi jika sekarang Indonesia berada di bawah cengkeraman kaum NeoLib. Kelompok ini satu kubu dengan IMF, World Bank, Trilateral Commission, Round Table, dan kelompok-kelompok elit dunia lainnya yang bekerja menciptakan The New World Order. Padahal jelas-jelas, kubu The New World Order memiliki garis darah dengan Firaun. Kelompok Globalis-Luciferian inilah yang mungkin dimaksudkan Allah Swt dalam QS. Al Anfaal ayat 52 di atas. Dan bagi pendukung pasangan ini, mungkin bisa disebut sebagai “…pengikut-pengikutnya.”

Dengan adanya berbagai “kebetulan” yang Allah Swt sampaikan dalam musibah gempa kemarin ini, Allah Swt jelas hendak mengingatkan kita semua. Apakah semua “kebetulan” itu sekadar sebuah “kebetulan” semata tanpa pesan yang berarti? Apakah pesan Allah Swt itu akan mengubah kita semua agar lebih taat pada perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya? Atau malah kita semua sama sekali tidak perduli, bahkan menertawakan semua pesan ini sebagaimana dahulu kaum kafir Quraiys menertawakan dakwah Rasulullah Saw? Semua berpulang kepada diri kita masing-masing.

Wallahu’alam bishawab.

Sumber inspirasi : eramuslim.com

MARI BANTU SAUDARA KITA !!!
HOTLINE
GEMPA SUMATERA BARAT:0751 9824971 sd 9824980. FREE CALL

Donasi Gempa Sumatera
BCA KCU Thamrin No. Rek: 206.300668.8, atas nama Kantor Pusat PMI.
Dan Lewat Bank Mandiri KCU Jakarta Krakatau Steel No. Rek: 070-00-0011601-7,
atas nama Palang Merah Indonesia.

27 Komentar

  1. alamendah berkata:

    (maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
    Wah kok serba kebetulan seperti itu, ya. Pastinya ini isyarat dari Allah yang membutuhkan perenungan dari setiap kita. Tentunya dengan hati yang bersih suci.

    1. nusantaraku berkata:

      Selamat menjadi yang pertama…

  2. dasir berkata:

    Malam kang…apa kbr?
    assalamu’alaikum…maaf kang ya, dasir mau nitip ini…BELA NEGARA ALA LANSIA terima kasih,,salam hangat..

    1. dedekusn berkata:

      ALHAMDILILLAH SAE…
      (KANG CEPOT NUJU liburan)

  3. siswandi a.n. berkata:

    ass ww …..wah maaf nich mas, …kata orang Indramayu: “adoh temen mas, analisise … yang dilantik (“foya-foya ngamburaken duit rakyat ning Jakarta),…koq wong Padang si kena azab, yen mengkonon kuh arane Gusti ALLAH pilih kasih”, jadi yach … introspeksi diri lah sesuai dengan isi QS yg sampean tulis: “QS;17:16, QS:17:52 dan QS:17:58)…”suatu negeri…(kota, kampung, dll) yang penduduknya durhaka atau sombong (Islam tp sombong/udzub kepada ALLAH: SHOLAT tapi maksiat jalan terus. dll)!!!. Tinggal nanti gantian, yg di Jakarta…gitu!!, waallahu alam. Sorry nich.

    1. dedekusn berkata:

      sorry juga yah…
      (kang cepot lg iburan)

  4. nusantaraku berkata:

    Berdasarkan analisis tulisan tersebut, ada beberapa poin yang ingin saya sampaikan pula.
    Saya tidak ‘melihat’ bahwa ribuan orang yang meninggal, ribuan orang yang terluka, belasan hingga ratusan ribu orang yang kehilangan rumah, sanak keluarga merupakan murka Allah terhadap sekelompok orang atau anggota dewan atau pejabat atau penguasa yang disebut sebagai neolib.
    (Pertanyaan nyeleneh: kenapa pula Tuhan tidak memberi bencana langsung kepada para anggota dewan dengan memberi gempa besar di Senayan atau menjatuhkan asteroid pada tanggal 1 Oktober dikawasan Senayan?)
    Fenomena alam, seperti gempa bumi, letusan gunung api, hujan meteor, tentunya lebih dominan dikarenakan siklus alam atau hukum alam yang adil dan seimbang.
    Namun, fenomena gempa bumi di Indonesia tidak bisa dihindari karena letak geografisnya berada di wilayah pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang terus bergerak relatif. (kan aneh, bila kawasan Kepulauan Riau, Singapura, tiba-tiba menjadi pusat episentrum gempa, karena dari tahun 1900-2100 wilayah ini tidak memiliki jalur pertemuan lempeng tektonik).
    Tentu, aneh bahwa bila suku Eskimo yang harus menghadapi fenomena alam yang ekstrim (suhu dingin, masa siang/malam yang ekstrim) serta kondisi kehidupan yang sulit (hanya mengkonsumsi daging), menyebabkan usia rata-rata orang Eskimo hanya 40 tahun kurang.
    Dalam persfektif ini, tentu kurang tepat kita mengatakan orang Eskimo yang ‘mengalami bencana dari fenomena alam” disebabkan oleh orang lain yang bermewah-mewah, atau sistem-sistem pemerintahan yang tidak ‘manusiawi”.
    Justru melalui alam dan fenomenan, kita harus belajar untuk survive, kita harus belajar mitigasi.
    Sejak gempa dan tsunami Aceh 2004, sebenarnya para ahli telah mengingatkan potensi gempa yang besar di pesisir barat pantai Sumatera, selatan Jawa dan Sulawesi. Kita sudah diingatkan potensi bahaya. Hal yang sama seperti kita diwajibkan menggunakan helm atau safety belt, meskipun kecelakaan akan tetap terjadi.

    Jadi, saya berpendapat bahwa tulisan ini seolah-olah memberi konklusi gempa bumi yang menewaskan ribuan orang dan meninggalkan derita puluhan hingga ratusan ribu orang, semata-mata disebabkan karena “neolib”, foya-foya dan glamournya pelantikan anggota DPR/DPD, sehingga Tuhan menegur.Jangan katakan pula “Tuhan menewaskan ribuan orang dan menghancurkan puluhan ribu orang serta meninggalkan derita ratusan ribu orang” karena marah pada glamouritas orang lain (maksudnya anggota DPR/DPD yang tidak memiliki hubungan langsung dengan korban Sumbar.. Dalam artian, jika mau marah atau tegur, langsung matikan aja mereka yang glamour).
    Bencana akan terjadi kapan saja, dan masih untung “Pencipta” ‘menyetujui’ gempa pada pukul 17.15, bukan pada malam hari.

    1. dedekusn berkata:

      namun tetep “Allahu AKbar!”

    2. kopral cepot berkata:

      kalo 17.15 … Firman Allah dalam Qs 17 ayat 15 :

      Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), Maka Sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat Maka Sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan meng’azab sebelum kami mengutus seorang rasul.

      Maaf’s ini hanya mengingatkan untuk saya pribadi agar hidup punya arti dalam mencari prespektif lain dari musibah yg terjadi.

  5. حَنِيفًا berkata:

    Subhanallah
    Jadi inget ayat ini @Kang :

    Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS 64:11)

    Mudah-mudahan kita semua dapat mengambil hikmahnya, Amin.

  6. richocean berkata:

    setuju abis …
    sebenarnya siapa sih anggota DPR itu, kok bisa mendatangkan gempa ya ….

    silahkan ke blog saya richocean ttg “2009 3009 ANGKA Gempa PADANG PARIAMAN. 2009 1010 ANGKA Gempa Tsunami ACEH?” dan “2009 0110 Pagi ini Gempa Bengkulu dan Jambi Menyusul Gempa Padang” dan “Selama 17 jam, 3x Gempa PADANG Sumatra Barat”

    atau blog saya lainnya
    http://richmountain.wordpress.com

    salam …

  7. ABDUL AZIZ berkata:

    Betul-betul menarik Kang. Ayat-ayat Al-Qur’an dengan waktu terjadinya gempa dan ayat itu mengungkapkan tentang bencana.

    Ayat Al-Qur’annya benar, karena itu Kalam Allah. Tapi soal waktu dan ayat itu hanya kebeltulan saja.

    Salam

    1. kopral cepot berkata:

      benar ———- kebenaran
      betul ———- tangtosna sanes “kebetulan”
      leres ———- benten sareng “kaleresan”

      Sadayana ti Allah bakal uih deui ka Allah …
      pendapat pribados nu kirang ngartos, rehna Al-Qur’an/Kalamullah nu Kauliyyah sinareng nu Kauniyah dua-duana pangemut piken jalmi nu Iman ka naon rupi2 nu dikapalay nu dipikahoyong ku Allah ka Hamba na.
      Janten sok sanaos “kebetulan” aya kasamian waktos sareng ayat atanapi teu aya sambunganana oge eta ayat2 Allah janten pangemut urang sadayana ..

      (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka. (Qs. Ali-Imran (3) : 191)

      hatur punten n salam baktos

  8. KangBoed berkata:

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang
    ‘tuk Sahabatku terchayaaaaaaaank sukses selalu yaaaak
    I Love U fuuulllllllllllllllllllllllllllll

  9. KangBoed berkata:

    kamaana waenya juragan teh..

  10. Wali Songo berkata:

    GEMPA ( Getaran bumi Menghancurkan Padang/Pariaman)
    GEMPA ( Generasi Muda Perjuangkan Ad-dien )

  11. nirwan berkata:

    Ayat Al-quran sudah pasti benar. Tp saya ingin meminjam bahasa mas emha, kalo tuhan juga melihat tipikal keberagamaan dari para makhluknya. Di zaman musa, adalah “rasional” ketika tongkat musa berubah menjadi ular dan memakan ular-ular kecil bikinan ahli sihirnya Fir’aun. Tapi kalau itu dipertontonkan kembali di zaman sekarang, maka itu akan dianggap tahyul dan Islam serta Tuhan justru akan menjadi bahan lecehan.

    Apakah gempa dan Tuhan (dan al-quran) tak punya titik temu? Kecenderungan yg terjadi ‘kan gara-gara ada orang berdosa maka Tuhan membikin gempa, maka dianggaplah tuhan itu mengirimkan gempa dan oleh karena itu gempa dianggap bukan kebetulan, melainkan intervensi langsung dari Tuhan.

    Tapi soal gempa ‘kan bukan “kebetulan”, kan ada penjelasan ilmiah untuk itu. Bagaimana kalau kita melihat dari perspektif lain. Pisahkan dulu gempa dan azab, karena ada kemungkinan “kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya…” seperti tertulis di Al-Israa itu, pada saat sekarang justru bukan diarahkan pada “gempa” melainkan fenomena kemasyarakatan yang terjadi. Toh, bila kita melihat “bahasa” manusia sendiri, misalnya bahasa indonesia, sudah terjadi perkembangan yang demikian jauh dari yang puluhan tahun lampau hingga sekarang (apalagi yg ribuan tahun lalu). Misalnya terdapat ragam pengertian soal “jagad raya, alam semesta, alam raya, kosmos, luar angkasa” dan seterusnya. Dan ini juga berlaku pada bahasa Arab, maupun bahasa-bahasa dunia lain yang menjadi “alat tafsir” kepada Al-quran.

    Memang agak berat memasukan “peran” Tuhan secara langsung dan bisa diterima akal sehat, tanpa argumentasi yang logis mengenai petunjuk yang sudah shahih seperti Al-quran itu. Saya kira memang diperlukan adanya tafsir yang terus-menerus. Toh, tafsir yang dilakukan berulang-ulang kepada Al-quran menjadikan wawasan ke-Al-quran-an kita akan semakin kaya. Tentu kita juga sangat tidak boleh menertawakan ataupun mengejek tafsir yang telah diberikan oleh orang-orang sebelum kita, bilapun kita menganggap tafsir seperti itu sangat tidak masuk akal.

    1. itempoeti berkata:

      komentar seperti ini yang selalu ditunggu-tunggu…
      lanjut terus Wan…

    2. nusantaraku berkata:

      Pemikiran yang seperti ini yang menarik…

  12. love4live berkata:

    ketika peringatan itu berulang kali diberikan namun manusia tak kunjung ingat…

    entah apalagi yang akan terjadi…

  13. irahadeui berkata:

    numpang nge-link ya?????trims.

  14. Selamat Memperingati Hari Kesaktian Pancasila ( Bagi mereka yang merayakanya dan yang mengadakan upacara ) – Tanpa CEREMONIALpun bagiku pancasila telah dan sudah menancap didadaku , mengalir deras disetiap pembuluh darah yang ada disekujur tubuhku . Sekali lagi ” Selamat Memperingati Hari Kesaktian Pancasila Tanggal : 1 Oktober 2012 ( BUKAN TERMASUK DIRIKU ) “.

Tinggalkan Balasan ke siswandi a.n. Batalkan balasan