Maling Republik dan Republik Maling

Maling itu bernama Budiman. Setelah malang melintang jadi benggol, ia kena batunya ketika kepergok anak buah Kopral Solihin. Ia tidak berkutik saat digiring menghadap sang Kopral. Tetapi, anehnya, sang Kopral tidak menghukumnya. Kopral Solihin malah merekrutnya menjadi pejuang kemerdekaan. Maka, dimanfaatkannyalah ilmu permalingan Budiman sebagai strategi perjuangan untuk membebaskan Indonesia dari tangan penjajah Belanda. Dan, namanya pun ditambah dengan ‘Maling Republik‘.

Instink Budiman sebagai mantan maling pun ia manfaatkan saat menghadapi pemberontakan G-30-S. Namun, saat memasuki era Orde Baru, kompleksitas persoalan yang dihadapinya tidak lantas berakhir. Ia bahkan menghadapi ironi yang menyakitkan: anak sulungnya harus bekerja di perusahaan raksasa milik Rusmin, mantan perampok, musuhnya, yang akan menggusur tanah kelahirannya menjadi lapangan golf.

Sumber sekelumit cerita dari buku “Maling Republik”  Penulis: Soenaryono Basuki Ks; Penerbit: Mizan, Bandung; Cetakan: Pertama, September 2005

Republik Maling “Mata Najwa” bisa dilihat disini Republik Maling

Tidak pernah mudah selama kita ini bernama manusia. Yang pasti bisa adil hanya Gusti Allah. Itu yang Maha Adil, Tak ada yang mampu menyainginya. Kalau sedikit saja kita bisa meniru keadilan Allah, itu sudah luar biasa baiknya.

Kekuasaan, harta, bahkan juga ketidakadilan, tidak bisa kekal.  Yang kekal hanya Allah. Yang kekal hanyalah pertentangan  antara yang baik dan yang jahat. Pada suatu saat, yang jahat akan menang, tetapi di saat lain lagi, yang baik pasti menang juga.

11 Komentar

  1. alamendah berkata:

    (maaf) izin mengamankan PERTAMA dulu. Boleh kan?!
    Pertentangan yang batal dan hak akan selalu ada namun pada akhirnya yang benar pasti akan jadi jawara

  2. wardoyo berkata:

    Belum baca bukunya…
    Mudah-mudahan Republik Maling yang dimaksud bukan Indonesia.

  3. ardee berkata:

    kira2 ada “benang merah” nya nggak ya, antara republik mimpi dengan republik maling?

    btw, kalo di batam, benggol itu nama ikan yg banyak dijualin di pasar 🙂

  4. Usup Supriyadi berkata:

    Kopral Cepot tidak ikut-ikutan, kan? 😆

    kahade ah, bisa dideukeutan ku Kopral Solihin

    ***

    yang baik pasti menang (juga) . 😉

    1. Asop berkata:

      Yang baik harus selalu menang, Kang. 🙂

  5. BaNi MusTajaB berkata:

    Selalu ada maling dalam sebuah republik. Tapi tidak pernah benar-benar ada republik maling…

    1. Usup Supriyadi berkata:

      ya…

  6. kang ian berkata:

    cerita yang menarik kop..
    laporan selesai kekeke

  7. ralarash berkata:

    kali ini gak ngerti nih kop..
    maaf ya kopral.. 😀
    yang jelas bukan saya kok malingnya….

  8. sedjatee berkata:

    hmmm… sepertinya asik nih..
    pengalaman maling bisa berkontribusi dalam kemerdekaan bangsa
    semoga banyak maling-maling yang positif..
    salam sukses Kopral..

    sedj

  9. Cah Lapindo berkata:

    tentunya….segala seuatau jika dimanfaatkan atau dipandang positif maka hasilnya akan luar biasa..
    republik maling dan maling republik (tentunya beda kan OM kopral)

    salam sukses selalu

Tinggalkan Komentar