Selamat Pagi Indonesia Tanah Air Mata Negeriku Aku Berdo’a

“Kata-kata adalah kurcaci yang muncul tengah malam, dan ia bukan pertapa suci yang kebal terhadap godaan. Kurcaci merubung tubuhnya yang berlumuran darah sementara pena yang dihunusnya belum mau patah.” (Joko Pinurbo dalam Kurcaci, 1998)

Banyak sekali contoh tentang bagaimana sebuah tulisan, konten apapun, mampu menjadi pendobrak yang bahkan tak bisa dilakukan dengan ketajaman pedang dan kekuatan senjata ataupun kekuasaan. Dikatakan, kata itu lebih tajam daripada sebilah pedang.

Tentu saja sebagai senjata, kata tergantung pada penulisnya. Mau digunakan untuk berjuang ataukah untuk “membunuh” karakter, menzhalimi atau menyakiti seseorang atau orang banyak. Man behind the gun, katanya. Jika kita selalu ingat bahwa apa yang kita tulis harusnya membuat kita bergembira dan sebuah tulisan sangat mungkin menyejarah maka kita tahu apa yang harusnya kita tulis.

Sapardi Djoko Damono, Sutardji Calzoum Bachri, A. Mustofa Bisri dan Abdul hadi MW serta tentu saja banyak yang lainnya telah menggunakan “Kata sebagai Senjata”, kata yang memberikan kesadaran, perenungan, membangkitkan termasuk pula “sindiran” dan “kritikan”. Diantara sajak-sajak untaian kata yang beliau-beliau sajikan adalah tentang Indonesia.

SELAMAT PAGI INDONESIA

Oleh :
Sapardi Djoko Damono

selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk
dan menyanyi kecil buatmu.
aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,
dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu dalam
kerja yang sederhana;
bibirku tak biasa mengucapkan kata-kata yang sukar dan
tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal.
selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,
di mata para perempuan yang sabar,
di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan;
kami telah bersahabat dengan kenyataan
untuk diam-diam mencintaimu.
pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu
agar tak sia-sia kau melahirkanku.
seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam
padamu, kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya.
aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan,
merubuhkan kesangsian,
dan menyusun batu-demi batu ketabahan, benteng
kemerdekaanmu pada setiap matahari terbit, o anak jaman
yang megah,
biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu
wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat,
para perepuan menyalakan api,
dan di telapak tangan para lelaki yang tabah
telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura.

Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil
memberi salam kepada si anak kecil;
terasa benar : aku tak lain milikmu

TANAH AIR MATA

Oleh :
Sutardji Calzoum Bachri

Tanah airmata tanah tumpah dukaku
mata air airmata kami
airmata tanah air kami

di sinilah kami berdiri
menyanyikan airmata kami

di balik gembur subur tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah gedung-gedungmu
kami coba sembunyikan derita kami

kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan duka lara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak kemana-mana

bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke manapun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke manapun terbang
kalian kan hinggap di air mata kami
ke manapun berlayar
kalian arungi airmata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa ke mana pergi
menyerahlah pada kedalaman air mata

(1991)

NEGERIKU

Oleh :
A. Mustofa Bisri

mana ada negeri sesubur negeriku?
sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung
tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung
perabot-perabot orang kaya didunia

dan burung-burung indah piaraan mereka
berasal dari hutanku
ikan-ikan pilihan yang mereka santap
bermula dari lautku
emas dan perak perhiasan mereka
digali dari tambangku
air bersih yang mereka minum
bersumber dari keringatku

mana ada negeri sekaya negeriku?
majikan-majikan bangsaku
memiliki buruh-buruh mancanegara
brankas-brankas ternama di mana-mana
menyimpan harta-hartaku
negeriku menumbuhkan konglomerat
dan mengikis habis kaum melarat
rata-rata pemimpin negeriku
dan handai taulannya
terkaya di dunia

mana ada negeri semakmur negeriku
penganggur-penganggur diberi perumahan
gaji dan pensiun setiap bulan
rakyat-rakyat kecil menyumbang
negara tanpa imbalan
rampok-rampok dibri rekomendasi
dengan kop sakti instansi
maling-maling diberi konsesi
tikus dan kucing
dengan asyik berkolusi

DO’A UNTUK INDONESIA

Oleh :
Abdul Hadi WM

Tidakkah sakal, negeriku ? Muram dan liar
Negeri ombak
Laut yang diacuhkan musafir
karena tak tahu kapan badai keluar dari eraman
Negeri batu karang yang permai, kapal-kapal menjauhkan diri
Negeri burung-burung gagak
Yang bertelur dan bersarang di muara sungai
Unggas-unggas sebagai datang dan pergi
Tapi entah untuk apa
Nelayan-nelayan tak tahu

Aku impikan sebuah tambang logam
Langit di atasnya menyemburkan asap
Dan menciptakan awan yang jenaka
Bagai di badut dalam sandiwara
Dengan cangklong besar dan ocehan
Batuk-batuk keras

Indonesia adalah buku yang sedang dikarang
Untuk tidak dibaca dan untuk tidak diterbitkan
Di kantor penerimaan tenaga kerja
Orang-orang sebagai deretan gerbong kereta
Yang mengepulakan asap dan debu dari kaki dan keningnya
Dan mulutnya ternganga
Tatkala bencana mendamprat perutnya
Berapa hutangmu di bank ? Di kantor penenaman modal asing ?

Di dekat jembatantua
malaikat-malaikat yang celaka
Melagu panjang
Dan lagunya tidak berarti apa-apa

Dan akan pergi ke mana hewan-hewan malam yangterbang jauh
Akan menjenguk gua mana, akan berteduh di rimba raya mana ?
Ratusan gagak berisik menuju kota
Menjalin keribuan di alun-alun, di tiap tikungan jalan
Puluhan orang bergembira
Di atas bayangan mayat yang berjalan
Memasuki toko dan pasar
Di mana dipamerkan barang-barang kerajinan perak
Dan emas tiruan

Indonesia adalah kantor penampungan para penganggur
yang atapnya bocor dan administrasinya kacau
Dijaga oleh anjing-anjing yang malas dan mengantuk
Indonesia adalah sebuah kamus
Yang perbendaharaan kata-katanya ruwet
Dibolak-balik, digeletakkan, diambil lagi, dibaca, dibolak-balik
Sampai mata menjadi bengkak
Kata kerja, kata seru, kata bilangan, kata benda, kata ulang,
kata sifat
Kata sambung dan kata mejemuk masuk ke dalam mimpimu
Di mana kamus itu kau pergunakan di sekolah-sekolah dunia ?
Di manakah kamus itu kaujual di pasaran dunia ?

Berisik lagi, berisiklagi :
Gerbong-gerbong kereta
membawa penumpang yang penuh sesak
dan orang-orang itu pada memandang ke sorga
Dengan matanya yang putus asa dan berkilat :

Tuhanku, mengapa kaubiarkan ular-ular yang lapar ini
Melata di bumi merusaki hutan-hutan
Dan kebun-kebunmu yang indah permai
Mengapa kaubiarkan mereka ……….

Negeri ombak
Badai mengeram di teluk
Unggas-unggas bagai datang dan pergi
Tapi entah untuk apa
Nelayan-nelayan tak tahu

Hmm… sekian tahun sudah berjalan… sekian masa sudah berlalu… sekian pemimpin sudah berganti… seolah sebuah NEGERI yang penuh derita duka dan lara… Entahlaaaaah apa yang terpikirkan oleh kita semua.. yang mengaku para pencinta negeri indah tak terkira… berbagai sapaan… sentuhan… cubitan… bahkan tamparan seakan mendera tiada henti hentinya… keterpurukan yang sangat dalam… seolah menjadikan negeri yang sedang menangis dan merauuung sedih pilu… Indonesia meranaaaaaaaaa… tertunduk syahdu dalam sembilu… …….. kata-kata dari siapakah INI? tengoklah blognya ..KANGBOED COMMENTATOR BLOGGER Beliau ini telah membawa kata pada makna… telah dan sedang merangkai makna pada asa.. telah sedang membawa asa pada kesadaran jiwa anak bangsa .. dan secara jujur aku berharap banyak kata-kata dari siapapun kapanpun untuk mengatakan “SELAMAT PAGI INDONESIA” karena meski malam yang larut telah gelap gulita selalu datang penuh harap fajar menyingsing kan tiba… untuk NEGERIKU aku BERDO’A…….

Salam Perubahan Sejati n Haqiqi

15 Komentar

  1. KangBoed berkata:

    Pertamaaaaaaaaaaaaaxxxxxx.. negeri indah dan mengerikan.. Manusia yang telah kehilangan JATI DIRINYA melupakan SAUDARA SEJATINYA HAII NURANI
    Salam Sayang

  2. itempoeti berkata:

    BANGKIT MELAWAN DEMI MASA DEPAN !!!
    ATAU DIAM.., MATI DIGILAS RODA SEJARAH !!!

  3. Acha berkata:

    Aku cinta Indonesia…
    tapi belum bisa menunjukan cintaku padanya,.
    apakah Indonesia juga mau mencintaiku..?
    _salam anget_

    —————
    Kopral Cepot : Cintai yang punya Indonesia … yang memberikan hamparan harapan tanah negeri ini …. berbuatlah sesuai maksud Sang Pencipta Negeri …. Salam

  4. kawanlama95 berkata:

    ya ini blog yang bagus dari sehi isi dan anda menghargai militer dengan memakai nama kopral aku menjadu bangga dengan engkau sahabat. dan INdonesia memangil engkau untuk membenah negri ini yang penuh denga ketidak puasan anak negrinya dan marilah bersama-sama membangun negri dengan membawa maya ini menjadi nyata yang sebenarnya . Amien

    ————–
    Kopral Cepot : Kawan suatu pengharapan yang mulia untuk bersama membangun negeri “dengan membawa maya ini menjadi nyata” .. maya mungkin kumpulan wacana … tempat asa … ruang cerita … tapi maya juga energi berbagi .. memberi arti … BERAPA ENERGI MAYA yang bisa dibawa menjadi NYATA…? (yuk kumpulkan energi maya)

  5. KangBoed berkata:

    Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang.. Saudaraku KOPRAL CEPOT yang baik..

    ———–

    Kopral Cepot : Salam … jadi terharuuuuu dianggap “saudara” yang baik 🙂

  6. KangBoed berkata:

    Kumaha damang kaaaang.. tuang putra teh tos sembuhnyaaaa..
    Salam Sayang

    ————
    Kopral Cepot : Alhamdulillah sehat wal afiat… hatur nuhun pidu’a na

  7. KangBoed berkata:

    Waduuuuuh.. kamana wae juragaaaaaan.. meuni kangen yeeeeuh..
    Salam Sayang

  8. azepkhoir berkata:

    subhanallloooooooooohhhhhhh….

    abdi ti cerbon kang.

    ———–
    Kopral Cepot : Wilujeng sumping atuh …. mugia manfaat

  9. azepkhoir berkata:

    hati saya jd tergugah…

  10. Kinanta berkata:

    Habis Gelap maka terbitlah Terang
    Mari benahi negeri tercinta ini dengan cara kita masing² yang positif
    Salah satu cara yang paling sy banggakan adalah cara Kang Cepot “Dengan menghargai Masa lalu”

    Salam Perjuangan kang 🙂

    —————
    Kopral Cepot : hatur tangkyu Kang… sukses slalu buat akang 🙂

  11. KangBoed berkata:

    OOO.. NUJU SIBUK KEUNEUH KANG..
    SALAM SAYANG

  12. penjagakomunal berkata:

    mari kita galang kesadaran bersama, kesadaran untuk berbenah diri menuju Indonesia yang lebih baik.

  13. haniifa berkata:

    @Kang Kopral Cepot
    Indonesia tadi pagi nangis lagi yach…

    Salam hangat, Haniifa

  14. ramadhan berkata:

    mari kita jaga dan lindungi laut kita,,
    laut adlh hidup kita,,,bisa jg jdi mati kita
    karna,

Tinggalkan Komentar