Kembali Ke T.K.P

………… “apa yang saya kenal saat ini dan jangan izinkan ia berubah haluan tak mengindahkan-Mu” sepenggal tulisan Pak Shohibul Anshor Siregar dalam notes di fb tentang Kopral Cepot  sebagai pewarta sejarah adalah sebuah kado harapan disaat serbasejarah menginjak usia dua tahun, harapan seorang bapak pada anak, wejangan dosen pada mahasiswanya dan pertalian bathin  saya dengan nBasis sejak komentar beliau dalam tulisan “kontroversial” tentang Sisingamangaradja XII sekitar setahun lalu. Selain mengucap “hatur tararengkyu” terhadap apresiasi beliau, apa yang ditulis terlalu jauh appraisal-nya terhadap saya yang hanya sang pembelajar.

Kopral Cepot bukan dan tak pantas disebut sejarahwan meski Dr. Kuntowijoyo (alm) menilai siapapun berhak menjadi sejarahwan,  karena sang Kopral hanyalah “pewarta sejarah” (minjam istilah Pak Shohibul 😉 ) yang sedang men-Biar-kan  sejarah yang bicara. Pewarta yang sedang memutar kembali roda sejarah, mengembalikan ingatan agar “amnesia sejarah” tak menjangkiti anak negeri , agar “kebutaan sejarah” tak menghinggapi para pewaris negeri. Karena begitulah putaran waktu masa lalu yang semangkin menjauh telah luluh oleh kamanisan zaman yang mengedan, karena para penziarah telah melupakan sukma nagara sehingga sejarah habis terjarah oleh nafsu serakah.

Berjalan ke masa depan meninggalkan tapak jejak masa lalu yang terus tertutup hijab demi hijab amnesia masa dan rendahnya kualitas hayat sejarah, menjadi sababiyah para pemimpin negeri membungkukan badan  pada para penjajah dan penjarah  tanah yang gemah ripah.  Maka sang pewarta sejarah akan terus memutar kembali roda sejarah, walau lelah sang pendongeng tetap bercerita tentang jaya di suatu masa atau ringkih tertindih derita jelata di suatu waktu.

Menggali jejak sukma nagara sejak nusantara dihuni salaka nagara dan taruma nagara sampai nusantara berubah nama menjadi Indonesia dari Aceh Raya hingga nagara Papua. Nusantara banyak cerita, Indonesia tempat tinggal kita, menyimpan rahasia harta wacana sumur kedalaman dari peninggalan kaum militan. Sukma nagara yang merasuki siapa saja yang lapang dada, sukma nagara yang membekali para ponggawa tuk berdharma bagi nagara.

Menggali jejak adalah ziarah masa mencari sukma para penghulu bumi yang mengabdi pada Sang pemilik negeri. Menggali jejak adalah ilmu bumi yang dicangkul subur disirami rahmat langit berharap buah sepanjang masa agar anak bangsa slalu gembira. Menggali jejak adalah tontonan drama kelompok manusia yang menjadi tuntunan peneguh kukuh pendirian insan sejati.

Memutar roda sejarah adalah kembali ke T.K.P …. kembali kepada Tanggung jawab sang pewarta sejarah yang slalu gundah, kembali kepada Konsistensi anak negeri pencari jati diri yang rindu punya negeri mandiri tegak berdiri atas kuasa Sang pemilik sifat “qiyamuhu binafsihi“, kembali kepada Pembelajaran yang tak pernah usai sepanjang hayat dikandung badan, begitulah Kangjeng Rosululloh memerintahkan.

Akhirnya buwat nBasis, Kang Usup, Mas Itempoeti, Sikapsamin, Mas Atmo, Bang Martha, Mas Andi, Bunda Siti, Kang Achoey, Denuzz , Mba Mila dan lainnya saya ucapakan hatur tararengkyu atas apresiasinya di dua tahun serbasejarah dan semoga saya bisa kembali ke T.K.P 😉  untuk Menggali jejak sukma nagara | Mengibas cakrawala mengepak mayapada | Membiarkan hati bersuara

Sedikit catatan jelang MU Vs Arsenal … moga berkenan 😉

 

22 Komentar

  1. Luar Biasa Kang Kopral…

  2. alamendah berkata:

    (Maaf) izin mengamankan KEDUAX dulu. Boleh, kan?!
    kang cepot dan Kang Kopral konsisten banget sebagai pewarta sejarah

    ————
    Kopral Cepot : konsistenan mas alam atuuh 😉

  3. nBASIS berkata:

    Kuulangi lagi do’aku di sini, dengan harapan dapat memperpanjang “pasukan” di antara yang sefaham dalam berharap:

    “Tuhan, aku kemukakan tentang Kopral Cepot dari sisi apa yang aku ketahui. Biarlah ia sebaik (bahkan selalu akan lebih baik dari) apa yang saya kenal saat ini dan jangan izinkan ia berubah haluan tak mengindahkan-Mu.”

    1. Martha Andival berkata:

      setuju, walau baru beberapa langkah disini, mengenal Kopral Cepot seperti mengenal saudara sendiri. sangat halus namun selalu memberi pemahaman yang lain.

      Disaat banyak blogger berlomba dalam ranah lain, Kopral Cepot tetap setia membesarkan menjaga negeri ini dengan sihir sejarahnya..

  4. majorprad berkata:

    Setiap kata ‘pembelajaran’ dan ‘tanggung jawab’ sebagai anak negeri yang selalu dibisikkan oleh kang Kopral Cepot selama ini, telah menyuntikkan nafas baru dalam pembacaan kehidupanku.

    Terima kasih untuk selalu membiarkan sejarah yang bicara di sini Kop…

  5. achoey el haris berkata:

    Saya senantiasa suka pada bloger yg mengusung nilai dalam blognya. Dan blog Kang Kopral Cepot adalah blog yang membuat saya bisa lebih melihat warna sejarah. Apa yang belum terkuak kadang tergali dari sisi ala Kang Kopral Cepot.

    Teruslah berbagi pada kami karena ini adalah ladang amal yg indah.
    Selamat Milad kedua tahun blognya. Sukses selalu.

    Usia blog kita gak jauh beda, cuma kualitas blogmu sangat luar biasa. 🙂

  6. Mila berkata:

    Wah selamat milad yang kedua yah untuk blognya Kopral 🙂

    teruslah mengukir kata dalam blog tercinta, yang nanti akan enjadi saksi sejarah perjalanan hidup 🙂

  7. Asop berkata:

    Nanti bikin lagi catatan menjelang Indonesia vs Filipina. :mrgreen:

  8. Nah loh… Nama Denuzz nebeng disana. Bangganya diriku *nendang-nendang kucing tetangga*

    Kopral Cepot is the best deh…

    KC, bisa gak membahas sejarah pembangunan Jembatan Ampera di Palembang, karena setahu Denuzz dibalik pembangunan Jembatan Ampera itu banyak trik-trik hitam yang terselubung yang Denuzz sendiri tidak tahu persis antara pemerintah Indonesia dan Jepang. Masih banyak misteri dibalik pembangunan itu yang belum terungkap, terutama dokumen yang menyatakan besaran utang Jepang ke Indonesia terkait pembangunan itu. Masih banyak sejarah yang belum terungkap!

    Denuzz sendiri tidak tahu persis kronologisnya. Sekarang Denuzz pun sedang mempelajari lebih dalam mengenai hal itu. Akan lebih bahagia jika KC bisa membantu…

    Salam BURUNG HANTU… Cuit… Cuit… Cuit…

    ————–
    Kopral Cepot : Denuzz ngasih soal kok yang sulit-sulit 😉 tapi mari kita sama2 belajar … moga sy bisa menemukan apa yg Denuzz cari … Salam tararengkyu 😉

  9. use document berkata:

    saya selalu rindu cerita sejarah anda OM kopral.
    setuju banget dengan suatu kalimat yang mengartikan agar anak muda generasi bangsa tidak lupa kana sejarah indonesia dari sabang sampai merauke..indonesia negara kita, indonesia rumah kita, apa jadinya jika kita tidak mengenali seluk beluk rumah kita sendiri..

    salam sukses selalu OM

  10. andipeace berkata:

    yang ada dalam fikiran saya setelah baca artikel ini :
    saya banyak mendapat ilmu pengetahuan tentang sejarah OM 😀 walaupun artikel anda sering saya comot bawa pulang duluh “dibaca sampai tuntas” masalah komentar sering menyusul belakangan kalau sudah selesai baca artikel sejarah anda & saya sangat menyukai tulisan-tulisan anda.

    salam

  11. mati di kandang asmoro v kendang asmoro berkata:

    indon yang melankolis, sama2 rakyat dan para pemimpinnya, bukti tebaru akhirnya coba juga cari2 legitmasi publikasi masal merasa menjadi yg tertindas dan berpahlawan, biar rakyat yg tunjukkan, semuanya sama2, publikasi u dapatkan legitmasi yg tertindas, biaya yg murah dan instan bagi yg ingin mencapai puncak, di antara soekarno dan belanda, di antara soekarno dan soeharto, diantara megawati dan soeharto, di antara sby dan megawati, di antara sby dan sultan. rakyat hanyalah pelengkap bukan tujuan, yg memimpin dan beroposisi sama2 bermain melankolis? ataukah yg kita perlukan adalah kepeimpinan kolektif tegas adalah dengan bermain melankolis di hadapan rakyat, apakah dengan cara paket presiden dan wakil presiden yg satu hati kemudian memainkan peran bad guy dan good guy demi ketegasan dan kesejahteraan rakyat yg melankolis?

  12. sikapsamin berkata:

    Ya…ya…,

    Tanggung-Jawab,
    Konsistensi,
    Pembelajaran,

    bangunlah jiwanya…bangunlah badannya…

    Salam…JAS MERAH

  13. andinoeg berkata:

    sejarah selalu menarik untuk dikaji

  14. sedjatee berkata:

    Tulisan Kang Cepot tentang sejarah memang mantaf
    banyak hal baru yang diungkapkan
    banyak hal tersembunyi yang bisa diketahui
    terus menulis Kang… salam sukses..

    sedj

  15. Assalaamu’alaikum Kang KC…

    Apa khabar ? Alhamdulillah, akhirnya kembali ngeblog dan mengujungi sahabat yang penuh dengan semangat sejarah dalam dirinya. sungguh saya kagum dengan apa yang telah Kang KC lakukan di maya kerana tidak semua blogger berminat untuk menulis tentang sejarah yang tentunya mempunyai cerita tersendiri untuk dijadikan tauladan kepada generasi akan datang yang tidak pernah melihat bagaimana kronologi sesuatu kejadian itu berlaku.

    Semoga semakin mantap menulis dan terus berbagi untuk kebaikan intelektual ummah sejagat. Salu ya mas dan trims sudah menghargai saya dan teman2 di posting ini. Saya rasa sangat dihargai.

    Salam manis dan mesra selalu dari saya di Sarikei, Sarawak. 😀

  16. warnet private berkata:

    saya heran entu ama yg namanya bu musdah ama bu zainuba wahid, kok kayaknya doyan sekali bantu2 membuat stigma negatip, apa cari leverage popularitas dan recehan?tolong kalo bener independen tolong juga bantu suaranya u diskriminasi penggunaan jilbab di rumah sakit2, dan hal2 lainnya, tolong ungkap dan tulis kronologis terjadinya diskriminasi oleh tirani minoritas, agar tahu generasi muda muslim atas sejarahnya

  17. itempoeti berkata:

    akan terus setia menyimak blog yang sarat informasi tentang apa, siapa dan bagaimana “kita” dulu menyusuri perjalanan waktu sebagai sebuah bangsa.

    sejarah adalah kaca benggala untuk kita belajar dari masa lalu guna kehidupan yang lebih baik di masa kini dan masa yang akan datang.

  18. Mila berkata:

    berkunjung nih 🙂

    salam

  19. ayah uwah berkata:

    assalamualaikum.
    salam kenal mas

Tinggalkan Komentar