Hatur Tararengkyu

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Saat sujud ku menulis
Dalam kertas sajadah malam
Dengan tinta air mata
Tentang kotor yang membekas

Saat sujud ku menulis
Ktika lutut letih tertatih
Menggapai jiwa melampaui batas waktu
Pikir imaji meneropong para penghulu bumi

Saat itu ….

Ku coba hargai masa lalu ...

Mencoba belajar mengerti arti  sejarah, mencari makna penting diantara kisah, dan membaca setiap rekonstruksi sebuah narasi tentang Indonesia dari para sejarahwan … sebagai usahaku dalam menghargai masa lalu. Itu karena Aku bukan masa lalu, tapi masa lalu harus membawaku ke masa depan. Dan karena keyakinanku bahwa sejarah adalah perjalanan hidup dan kehidupan manusia, maka dengan belajar sejarah bukan hanya MENGHARGAI SEJARAH, tetapi sejarah bisa menjadi “spion” bagi arah hidup dalam menatap kedepan.

Ku coba hargai masa lalu …

Setiap masa punya peristiwa, dalam waktu bersembunyi para pelaku aksi penghulu bumi yang terukir dalam hitungan detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun dan abad. Direkam dalam jejak sejarah lalu diperdengarkan kembali bagi generasi masa kini guna membangkitkan kesadaran setiap insan bahwa segala perbuatan akan ada pertanggungjawaban.

Ku coba hargai masa lalu …

Atas hitam dan putihnya kehidupan dari yang dinamakan penguasa, dari yang disebut rakyat, dari yang digelari pahlawan, dari yang dicap pemberontak, dan dari setiap fragmen “panggung kehidupan” yang disebut sebagai history.

Ku coba hargai masa lalu …

Meski sujud ku kadang tak mampu untuk menulis lagi

Maka ku biarkan sejarah yang bicara
Merangkai cerita apa adanya
Biar para pembelajar bisa membaca
Tentang liku peristiwa yang dibuat drama

Ku biarkan sejarah yang bicara sendiri
Meski distorsi berbalut kabut erupsi
Karena manusia punya hati
Angguk geleng semua pilihan diri

Ku biarkan sejarah yang bicara
Antara noda dan air mata
Antara cita dan buah karya
Dalam sujud yang berbeda-beda

Terlintas … tuk “Saatnya bicara
Tapi tak kuasa mengangkat pena
Meski sekedar merangkai kata
Yang ku jumpa hanya kalimat tanpa mengalir makna

Dalam sujud ku menulis
Hatur tararengkyu buat semua
Di rumah maya kita bersua
Menulis kata merangkai tawa

Dalam sujud ku menulis
Hatur tararengkyu buat semua
Jejak maya sahabat tercinta
Tak kan kulupa walau tak jumpa

(sebuah catatan dua tahun serbasejarah dari “ku coba hargai masa lalu….” sampai “biar sejarah yang bicara…..” semua tentang Indonesiaku Indonesia Anda Indonesia Kita)

Hatur tararengkyu buat semuah 😉
Maybe … I’ll say goodbye 😦

27 Komentar

Tinggalkan Komentar