Melelang Monumen Jenderal Soedirman, Cari Perhatiankah ???

Dijual secara lelang, patung perunggu bersejarah setinggi 8 meter. Patung karya seniman Saptoto tersebut saat ini berdiri megah di kawasan wisata bertaraf internasional di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Kepada peminat bisa silahkan mengirimkan penawaran melalui email : bungasejati@gmail.com

Sold by auction, historic bronze statue as high as 8 meters. Sculpture by artists such Saptoto currently stands grandly in the area of international tourism in the village of Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Pacitan. To the enthusiasts could please send offers via email: bungasejati@gmail.com

Rumah bersejarah dan patung perunggu setinggi 8 meter di kawasan Monumen Panglima Besar Jenderal Sudirman di Desa Pakisbaru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, dilelang melalui internet.

Pengumuman lelang dipasang oleh seorang blogger yang tidak menyebut identitasnya secara jelas. Berdasarkan penelusuran di salah satu blog dengan alamat http://lelangbendaantik.blogspot.com/, Sabtu (17/7), pemasang pengumuman lelang hanya menyebut dirinya berjenis kelamin pria.

Tidak ada keterangan lain disebut oleh pelaku pada status pemilik alamat blog kecuali informasi waktu pembuatan situs lelang tersebut pada bulan Mei 2010. “Jika informasi itu benar, berarti sudah sebulan ini pengumuman lelang itu dipasang,” kata David, salah seorang netter (penggemar internet) di Pacitan.

Ketidakjelasan status atau identitas pelaku pengunggah foto lelang situs pahlawan nasional ini juga terlihat pada blog multiply dengan alamat http://dilelang.multiply.com.

Dalam blog http://lelangbendaantik.blogspot.com tertera tulisan ‘Dilelang’ rumah jawa kuno dan patung perunggu bersejarah. Dalam situs itu tertulis kalau patung Jenderal Sudirman ini merupakan monumen Jenderal Sudirman yang dibangun dan dibiayai sendiri oleh almarhum Roto Suwarno, di Bukit Gandrung Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

Ada gambar patung Jenderal Sudirman yang diposting Sabtu, 29 Mei 2010. Ada 2 pembaca yang berkomentar kalau patung tersebut menarik. Di bawah tulisan tersebut, masih ada gambar patung Jenderal Sudirman dengan keterangan berbahasa Belanda.

Di sebelah gambar tersebut tertulis ‘Dijual secara lelang, patung perunggu bersejarah setinggi 8 meter. Patung karya seniman Saptoto tersebut saat ini berdiri megah di kawasan wisata bertaraf internasional di Desa Pakis Baru, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Kepada peminat bisa silahkan mengirimkan penawaran melalui email : bungasejati@gmail.com.’

Tidak ada nomor telepon yang tercantum di situs tersebut. Sedangkan di blog http://dilelang.multiply.com terpajang gambar rumah jawa kuno dan patung Sudirman.

Kedua gambar tersebut diposting tanggal 13 Juli 2010. Tampak sebuah rumah jawa limasan kuno dengan halaman yang cukup luas ditanami rumput nan hijau.

“Kami jual beserta pekarangan seluas 5000 M2 dan segala isinya yang terdiri dari benda benda bersejarah perjuangan terbentuknya Republik Indonesia,” kata pelelang yang ada di situs tersebut.

Minta Perhatian Pemerintah

Sebelumnya, kompleks wisata di mana dua benda bersejarah itu berada diresmikan langsung Presiden SBY, Desember 2008.  Patung Jenderal Sudirman ditempatkan pada salah satu punggung bukit pada lahan seluas 10 hektar. Patung tersebut dibuat tahun 1997 atas inisiatif pengawal Jenderal Sudirman, Roto Suwarno.

Sementara di rumah limasan kuno yang dilelang, Jenderal Sudirman selama 3 bulan pada tahun 1949 menyusun strategi untuk melawan penjajah.

Pelelangan patung Jenderal Sudirman dan rumah bekas markas gerilya di kompleks monumen Desa Pakisbaru Kecamatan Nawangan, Pacitan membuat geger. Hal itu merupakan bentuk protes keluarga almarhum Roto Suwarno sebagai pemilik kawasan atas ketidakjelasan pengelolaan situs bersejarah tersebut.

“Kita mau sentil pemerintah bahwa ini kepemilikannya masih 100 persen di kita dan selama ini belum ada tindak lanjut mengenai penyelesaian kepemilikan,” terang Andi Buwono, juru bicara Yayasan Roto Suwarno.

Andi mengakui, selama ini pernah terlibat pembicaraan dengan pemerintah terkait masa depan kawasan yang telah ditetapkan menjadi objek wisata sejarah tersebut. Namun upaya itu masih menemui jalan buntu. Oleh karena itu, pihaknya menunggu respons pemerintah.

“Kalau tidak ada penyelesaian segera, kita berhak dong mau lelang, mau gadaikan atau jual sekalipun,” tandasnya. Pernyataan itu, kata Andi bukan semata ditujukan kepada pemkab sebagai pemegang otoritas wilayah, namun juga kepada pemerintah pusat. Terlebih, Monumen Panglima Besar Jendral Sudirman telah ditetapkan sebagai kawasan wisata sejarah.

Sempat ada permintaan dari ahli waris supaya pemerintah mengganti tanah seluas 10 hektar tempat patung dan rumah Jenderal Sudirman tersebut sebesar Rp 40 Miliar. Namun Pemkab belum bisa meluluskannya.

“Tentunya jadi pikir-pikir lagi. Terlalu besar nilainya. Uang dari mana segitu. Tapi belakangan Pemkab mikir lagi. Cuma kok sekarang ada informasi ini,” ujar Kabag Humas Kabupaten Pacitan, Endang Surjasri.

Sumber berita : Metrotvnews.com, detik.com, antarajatim.com, mediaindonesia.com. beritajatim.com, Balipost.co.id, dilelang.multiply.com, lelangbendaantik.blogspot.com.

16 Komentar

  1. wongkamfung berkata:

    wuih, serius nih mau dilelang? jika benar kejadian, tidak bisa dibayangkan bila pemilik obyek wisata perjuangan itu orang asing. malu atuh!
    salam persahablogan

  2. Kalau pemerintah nggak kuat mengelola peninggalan sejarah itu, ya sudahlah, dijual sajalah sama ahli waris biar jadi duit. Repot amat, ya.

    —————
    Kopral Cepot : Iyah … si amat ajah ngak repot 😀

  3. Hariez berkata:

    miris nya Kang 😀

    salam hangat

  4. intan berkata:

    Ribet ya.. 😀

  5. omagus berkata:

    loh sudah begini parahkah eNdonesia..!

    (doh) beginikah yang di sebut bangsa yang besara dalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan..!

  6. Andy MSE berkata:

    Halo… halo…. Wong PACITAN mana nih???

  7. Andy MSE berkata:

    *wong pacitan sedang sibuk jadi presiden*
    *mumpet*

    ————–
    Kopral Cepot : Butuh 40 M gan… sayang kan mending buat kampanye 😀

  8. Padly berkata:

    Ckckckckc… Sudah ga ada lagi cadangan SDA Kop?

  9. nBASIS berkata:

    (1) Soedirman itu bukan cuma tokoh Jawa sekitar DULANGMAS (Kedua, Magelang, Banyumas). Ia Bapak TNI. Ia sisi lain dari kekuatan Indonesia melawan Belanda melengkapi keterampilan diplomatis putera-puteri yang lain dalam perjuangan kemerdekaan.
    (2) Sukar tak menyalahkan pemerintah (tak usah dirinci pemerintah desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi, ato Presiden).
    (3)Sukar tak membela keluarga yang akan melelang itu.Di belakang, di depan, disamping kiri, di samping kanan, di atas dan di bawah si tukang lelalng itu sudah banyak barang bukti yang mengukuhkan pendapat “tak ada niatan untuk menghargai pahlawan kecuali sekadar formalistik tabur-tabur bunga di makam mereka”.
    (4) Enteng benar jika ini lebih difahamkan sebagai situs pariwisata biasa.
    (5) Sadarlah Indonesia.

  10. Amarkhoir berkata:

    Ah mni rieut kjadian d indonesia mah, urang” mah hare_hare wae Lah nya pa k0pral, hehe.,

  11. begini yaa komentar dari saya ada pihak yang berperkara yaitu antara pemilik ( penjual ) dan pembeli (bisa pemerintah c/qpemkabataukalausudah buntu kepada umum dan terakhir ke pihakasingseperti halnyahunian dikawasan bali ). cuma memang perlu penyelesaian dengan ke-pala dingin alias tidak bisa menuruti hati yang panas – dengan kata lain” hati panas tetapi kepala tetap dingin ” begitulah kira – kira lebih ku -rangnya. kepada pemilik (apalagi masih ada hubungan bathin dengan jendral soedirman ) kalau memang sudah tidak ada dana untuk perawatanya yaa terpaksa memang harus dijual (kita semua pernah mengala -mi yang namanya BOKEK ) , tapi perlu ditekankan kalau memang ter -paksa dijual mbok – yaa jangan terlalu mahal begitu. pertama dana / keuangan dari pemerintah c/q pemkab terbatas ( apbd pemkab setahu saya tidak sebesar pemkab bontang kaltim ) , jadi jangan explosive begitu, yang wajar – wajar sajalah. ini terpaksa terjual seandainya pemasukandari kawasan wisata patung jendral soedirman (dikarciskan) tidak cukup ( perawatan memang memerlukan dana). selanjutnya pemerintahc/q pemkab harus melihat sisi historis kepemilikan patung dan rumahjoglo milik pengawal jendraj soedirman ( acungan jempol untuk sang pengawal atas kontribusinya ” maksud hati memeluk gunung tapi apa da-ya tangan tak sampai ” ). disamping itu pemerintah c/q pemkab benar-benar menanggapi secara serius masalah rumah joglo dan patung jen-dral soedirman pahlawan nasional ini ( apalagi masalahnya sudah ter -dengar oleh masyarakat luas / termasuk saya , benar – benar malu ra -sanya dan miris mendengarnya ) , jangan dibuat main-main ( masak ki-sah seorang koruptor sekelas walikota/bupati yang tertangkap bisa sa-ja ngembat uang negara sampai ratusan milyar ( menghargai harga ru-mah joglo dan patung jendral soedirman yaa jangan terlalu murah ).kalaupun belum ada titik temu antara pemilik dengan pemerintah c/q pemkab yaa memang dijual kepada umum mungkin lewat pihak ketigayang memerlukan transparansi (kelihatanya kalau dilelang seperti showof force cenderung provite taking lah). jadi janganlah sampai jatuh ketangan orang asing ( yang lebih fatal orang asing meminjam nama orangindonesia ) , insyaALLAH semua akan selesai dengan kemenangan ke-dua belah pihak / tidak ada yang dirugikan. seandainya masih juga ti -dak ada penyelesaian masalah rumah sejarah dan patung bersejarah ini ada tanda tanya besar dalam diri kita masing-masing MASIHKAH -GENERASI KITA MASIH MENGHARGAI JASA PARA FOUNDING FATHER meskipun hanya berupa rumah joglo dan sebuah patung sang maestro jendral soedirman . jangan sampai patung perunggu dilebur kemudian rumah joglo diratakan dengan tanah dan diganti dengan bangunan real estate . bagaimana dengan penilaian anak-cucu kita terhadap generasi pendahulunya yaa kita ini. semoga para founding father tidak bangun dari tidurnya !! dan founding father tidak terjaga dari kuburnya ( madura : jag ngok-ngokan dari dhan gulla taretan dhibiq sakancaan ……………………doktertoeloes malang ).

  12. rambut sama hitam isi kepala berbeda , lain lubuk lain ikanya , lain koki lain masakan , lain.. lain… lain.. lain… lain apa lagi. konon perbedaan merupakan anugerah tuhan , konon kelainan merupakan tanda specific identifikasi sebuah kasus. dan konon tidak ada yang tidak mungkin kelainan dikembalikan keposisi normal seperti semula selama kelainan itu belum menjadi pathologis . dan konon tuhan memberikan obat untuk itu penyakit dan kelainan diadakan. dan konon dua sayap pada diri seekor lalat yang satu sayapnya mengandung penyakit sedangkan sayap yang lain adalah obatnya. dan konon ada siang ada malam , ada hitam ada putih dan semua kejadian didunia ini seperti dua sisi sekeping mata uang. bagi setiap racun pasti ada ANTIDOTEnya pasti ada penawar-nya. dan kita semua mengharapkan rumah joglo dan patung panglima besar jendral soedirman ( usia 37 tahun sudah menyandang bintang empat ) sekarang – besok – lusa MASIH PADA TEMPATNYA , amien 3x ( doktertoeloes malang ).

  13. LEBIH DAHULU KITA MENGHARGAI SEJARAH KITA SENDIRI SEBELUM
    ORANG LAIN MENGAKUINYA . ( doktertoeloes malang ).

  14. febrimia berkata:

    sudirman memang hebaaaaaaaaaaaaattttttttttttttt

    aqhu salut
    I LOVE U Sudirman:) 🙂

  15. chandra iman berkata:

    pemerintah mana pemerintah … 😦 malu nihhh

  16. Javanacronindo berkata:

    Wis lah bubar bubarrrr

Tinggalkan Komentar