Trilogi Serbasejarah

serdadu pemberontak

  1. Ketika para Jenderal masa lalu MEMBUAT sejarah maka Serdadu Bangsa MENCARI TAHU sejarah
  2. Ketika para Jenderal masa kini MENYIMPANGKAN sejarah maka Serdadu Bangsa BELAJAR MENGHARGAI DAN MENCINTAI sejarah
  3. Ketika para Jenderal masa kini MENIKMATI buah sejarah DENGAN SERAKAH maka Serdadu Bangsa BERGERAK MENCIPTAKAN sejarah

SERdadu Bangsa untuk Sejarah (Serbasejarah)
Untuk Masa Depan Indonesia Terdepan

Kopral Cepot

94 Komentar

  1. nbasis berkata:

    Serbasejarah itu rupanya bermakna sekali. Trilogi itu filosofis. Hanya saja “serdadu” agak menakutkan, dan tidak identik sama sekali dengan perbuatan dan perjuangan di pancaran besar yang cerah ini.

    Dengan tetap berakronim serbasejarah, mohon kita ganti itu “serdadu”, karena ia selamanya tak pernah punya inisiatif di depan jenderalnya. Ia cuma pion kalau bukan patung, Kopral.

    Jika diganti dengan (misalnya) siasah (siatat pun boleh dong ya) memang tak cocok. Jika “seruan” (appeal, dakwah (?), tetaplah serbasejarah tak berubah.

    Mari kita maknai saja “seruan” di sini sebagai jiwa yang selalu dikemukakan menonjol oleh Kopral. Berbicara sendiri (fakta) tanpa pemaksaan interpretasi dan kepentingan politik sesaat yang sesat (pula).

    Mohon maaf atas ajuan ini, Kopral.

  2. The real friends are those who continue to accompany you even when you do not have anything

Tinggalkan Balasan ke nbasis Batalkan balasan