SEKELUMIT KISAH SUNAN KAJENAR atau SYEH SITI JENAR (Bagian : 3)

Oleh : Damar Shashangka Ucapan Syeh Siti Jenar sangat besar dampaknya bagi image beliau. Kubu PUTIHAN semakin getol menghakimi kubu ABANGAN. Sesungguhnya memang apa yang diucapkan beliau, terlalu tinggi untuk didengar oleh mereka-mereka yang baru saja mengenal spiritualitas. Namun, pada hakikatnya, memang benarlah apa yang beliau ucapkan. Siapakah DIA YANG TAK TERBAYANGKAN itu? Siapakah RUHLanjutkan membaca “SEKELUMIT KISAH SUNAN KAJENAR atau SYEH SITI JENAR (Bagian : 3)”

SEKELUMIT KISAH SUNAN KAJENAR atau SYEH SITI JENAR (Bagian : 2)

Oleh : Damar Shashangka Nama besar Syeh Siti Jenar berkumandang keseluruh wilayah Majapahit dan Pajajaran. Bukan hanya penganut Islam, para pemeluk agama Hindhu dan Buddha-pun sangat menghormati beliau. Sunan Kalijaga sering bertandang ke Pesantren Krendhasawa. Kedua tokoh ini, ibarat kakak adik yang tidak bisa dipisahkan. Kedekatan dua tokoh besar yang sangat disegani oleh seluruh masyarakatLanjutkan membaca “SEKELUMIT KISAH SUNAN KAJENAR atau SYEH SITI JENAR (Bagian : 2)”

SEKELUMIT KISAH SUNAN KAJENAR atau SYEH SITI JENAR (Bagian : 1)

Oleh : Damar Shashangka Konon, Seorang ulama Islam, bernama Syeh Abdul Jalil, datang ke Jawa dan bermukim di Bukit Amparan Jati ( Daerah Cirebon sekarang ). Disana, beliau bertemu dengan Syeh Dzatul Kahfi, seorang ulama sepuh yang sudah lama menetap di Bukit Amparan Jati. Ulama sepuh inilah guru dari Pangeran Walang Sungsang dan Dewi RaraLanjutkan membaca “SEKELUMIT KISAH SUNAN KAJENAR atau SYEH SITI JENAR (Bagian : 1)”

Misi Peng-ISLAM-an Nusantara (Bag-5 habis)

Sirna Ilang Kerthaning Bhumi Atas perintah Raden Patah, Senopati Demak Bintara Sunan Kudus menemui Adipati Terung, adik kandung Raden Patah dengan membawa pasukan Demak Bintara. Adipati Terung di ultimatum agar menyerah, atau dihancurkan. Adipati Terung dalam dilema. Pada akhirnya, dia menyatakan ‘menyerah’ kepada Demak Bintara. Beberapa minggu kemudian, Raden Patah datang dari Demak untuk melihatLanjutkan membaca “Misi Peng-ISLAM-an Nusantara (Bag-5 habis)”