Abdul Qahhar Mudzakkar Sang Patriot Pejuang Islam (Bag-2)

Baca tulisan sebelumnya : Abdul Qahhar Mudzakkar Sang Patriot Pejuang Islam

Jadi Korban Bekas KNIL

Penulisan sejarah mengenai pergolakan Abdul Qahhar Mudzakkar telah mengantarkan beberapa anak manusia untuk menjadikan dirinya sebagai pakar atau ahli, diantaranya pakar ilmu sejarah, pakar ilmu politik, antropologi, psychology, ahli strategi perang/kemiliteran atau lainnya. Tetapi juga tidak jarang orang menulis sejarahnya dengan cara memutar balik dan memanipulasi, sekedar untuk memenuhi selera atau pesan sponsor dari penulisnya. Mereka menulis sejarah Abdul Qahhar Mudzakkar hanya dengan tujuan untuk membingunkan orang-orang Indonesia yang mempunyai pemikiran yang sama dengannya, khususnya membingungkan umat Islam. Tujuan penulisan mereka adalah untuk mengelabui orang-orang yang pada masa itu tidak mengerti peristiwa sebenarnya, akan tetapi berusaha mengikuti jejak langkah perjuangan Abdul Qahhar Mudzakkar dkk.

Kisah Abdul Qahhar merupakan bahan thesis, disertasi maupun rujukan untuk membuat suatu tulisan. Akan tetapi terhadap peristiwa pergolakan dan pemikirannya, tidak seorangpun diantara cendikiawan sekuler, yang berkeinginan menggali sejarah perjuangannya secara utuh dan jujur. Tidak satupun diantara mereka yang berusaha mencoba melihat dari sisi lain, bahwa Abdul Qahhar Mudzakkar adalah korban kelicikan, ketidak adilan serta korban dari akal busuk dan pengkhianatan kaki tangan kolonial Belanda.

Barangkali wajar jika sampai terjadi, penulisan sejarah mengenai perjuangan Abdul Qahhar dalam revolusi kemerdekaan Indonesia dimanipulasikan. Karena pada masa sejarah kehidupan Abdul Qahhar, ada juga seorang jenderal yang sangat berkuasa sempat mengeluh mengenai penulisan sejarah perjuangan yang tidak benar: “ Kolonel Supolo, kepala Humas MPRS menguraikan debatnya dengan kolonel Drs. Nugroho pada waktu melengkapi museum ABRI, dimana peran saya tidak ikut digambarkan. Bahkan dalam hal peran di MPRS selaku ketuanya tidak dihadirkan, walaupun ke-empat wakil ketuanya ditampilkan. Katanya kepala pusat sejarah ABRI ini, berterus terang bahwa ia terpaksa berbuat demikian “atas perintah”. (lihat di Nasution, Memenuhi panggilan tugas, jilid 8 )

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dalam menyusun kabinet pemerintahan R.I pertama, negara belum memiliki kelengkapan tentara. Pembentukan kesatuan pertahanan bersenjata bermula dari BKR (Badan Keamanan Rakyat) kemudian berubah menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat), kemudian menjadi TRI (Tentara Republik Indonesia), setelah itu menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia/Serikat (APRI/S) dan pada akhirnya berkembang menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Dalam situasi kesatuan angkatan perang republik secara resmi belum berdiri, situasi ini merupakan suatu kesempatan yang baik bagi bekas serdadu-serdadu KNIL atau Het KNIL ( Het Koninklijk Nederland Indische Leger) yaitu organisasi kesatuan serdadu kerajaan Belanda untuk memanfaatkan. Apalagi dengan KMB yang diakhiri oleh istilah penyerahan kedaulatan, para bekas KNIL dapat secara aman meng”infiltrasi secara resmi” kedalam tubuh kesatuan tentara republik Indonesia. Barangkali menurut anggapan para bekas KNIL, TNI lebih cenderung merupakan singkatan dari Tentara Nederland Indonesia, oleh karena itu wadah tentara nasional harus lebi mengutamakan kepentingan bekas serdadu-serdadu kolonial Belanda Het KNIL.

Situasi Indonesia yang baru saja merdeka, yang juga diidukung oleh hasil dari keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB), pada akirnya berasil mengumpulkan pejuang dan pengkhianat bangsa untuk bersama-sama berada dalam satu wadah. Kebersamaan mereka itu tidak hanya saja didalam pemerintahan sipil saja, akan tetapi juga terutama terjadi dalam instansi yang sangat penting yaitu pada angkatan bersenjata.

Pusat kesatuan tentara Indonesia pada waktu itu membawahi lima devisi, diantaranya teritorial Jawa Barat – divisi Siliwangi komandannya A.H Nasution, teritorial Jawa Tengah – divisi Diponegoro komandannya Gatot Subroto, teritorial Jawa Timur – divisi Brawijaya komandannya Sungkono dan dua teritorial lainnya di Sumatera  komandannya adalah Simbolon dan Kawilarang. Dengan membaca nama-nama komandan divisi tersebut, secara jelas dapat diketahui bahwa wadah tentara nasional pada waktu itu telah di dominasi oleh perwira-perwira berlatar belakang pendidikan akademi militer (yang didirikan oleh penjajah Belanda).  Sedangkan kekuatan pertahanan untuk wilayah Indonesia bagian timur; dikoordinir oleh Kesatuan Gerilyawan Seberang (KGS) yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Abdul Qahhar Mudzakkar. Wilayah kekuatan pertahanan dan penyerangan KGS meliputi Kalimantan, Bali, Kepulauan Nusatenggara, Sulawesi dan Kepulauan Maluku.

Setelah Jenderal Sudirman, Panglima Besar Angkatan Perang Republik Indonesia pergi selama-lamanya, bekas serdadu-serdadu penjajah Belanda yang pada awalnya telah menggeser dan melumpuhkan komandan-komandan Laskar di Jawa Barat ( pada umumnya berlatar belakang Kiai/Ulama), selanjutnya berhasil merebut posisi  yang sangat menentukan di Markas Besar Angkatan Darat (MBAD). Bekas KNIL di MBAD itu, kemudian merasa bebas menggeser para patriot pejuang kemerdekaan. Dan tampil sebagai orang yang paling berjasa dalam dunia kemiliteran di Indonesia.

Let.Kol. Abdul Qahhar, seorang yang pada masa revolusi kemerdekaan bertugas langsung dibawah komando Panglima Besar Jenderal Sudirman, serta tidak melalui pendidikan militer penjajah Belanda. Pada akhirnya, setelah Indonesia mendapat kedaulatan hadiah Belanda (KMB), ia kemudian menjadi korban dari penghianat-penghianat bangsa yang berkumpul dalam wadah tentara nasional. Awalnya ia ditekan karena MBAD telah dikuasai dan didominasi bekas KNIL, “sebagai seorang perwira dari Angkatan Perang tidak dipercayai oleh pimpinan Angkatan Perang sehingga menjadi perwira “nganggur” dan perwira tidak mempunyai “tanggung jawab” (– salinan surat Abdul Qahhar Mudzakkar)

Konferensi Meja Bundar (KMB)

Sesuai dengan keputusan KMB pada tanggal 27 Desember 1949, pemerintahan Belanda menyerahkan kedaulatan kepada bangsa Indonesia. Sebagai akibatnya negara Indonesia yang pada awalnya sesuai dengan UUD 1945 sebagai negara kesatuan, telah berakhir dan berubah menjadi Negara Federal yang bernama Republik Indonesia Serikat (R.I.S)  yang merupakan federasi negara-negara BFO dan RI-Yogyakarta.

Sikap Abdul Qahhar Mudzakkar terhadap hasil KMB beliau tulis dalam buku kecil “Konsep Negara demokrasi Indonesia – Koreksi Pemikiran Politik Pemerintahan Soekarno” halaman 16 : ” ….. tindakan khianat golongan Soekarno menjalankan politik kompromi, mengadakan perundingan dengan pihak Belanda pada masa meluas dan memuncaknya semangat perlawanan rakyat diseluruh kepulauan Indonesia, yang dipatahkan sekaligus dengan perjanjian Linggarjati tahun 1947, Perjanjian Renville tahun 1948, yang pada akhirnya dihancur leburkan dengan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949, yang menghasilkan pemberian kedaulatan hadiah Belanda dengan syarat “tanpa Irian Barat”, yang mempunyai rentetan akibat-akibat buruk seperti yang kita lihat sekarang, maka S.M. Kartosoewirjo seorang politicie berkwalitet tinggi, dan seorang Pemimpin Ulung Islam Revolusioner di Jawa Barat, bangkit mempelopori golongan Pejuang Islam revolusioner Indonesia menentang dan memberi perlawanan tegas kepada pemerintahan R.I Soekarno, serta mengumumkan proklamasi berdirinya Negara  Islam Indonesia pada tarich 12 Syawal 1368 H/ 7 Agustus 1949. Proklamasi S.M Kartosoewirjo itu diikuti dan didukung oleh golongan Pejuang Islam Revolusioner di Sulawesi, di Aceh dan di kepulauan Indonesia lainnya, dari barat sampai timur Indonesia”.

Akibat adanya KMB dengan segala keputusannya, tidak hanya mempengaruhi pemerintahan sipil saja, tetapi juga berpengaruh pada permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam masalah pertahanan (tentara) negara. Terpaksa harus diadakan peleburan, wadah pejuang-pejuang Republik Indonesia bergabung menjadi satu dengan aparat warisan Belanda KNIL secara mudah tanpa persyaratan dalam Angkatan Perang Republik Indonesia Sementara (APRIS) atau APRI yang kemudian pada akhirnya APRI/S berubah menjadi TNI.

Abdul Qahhar Mudzakkar termasuk kelompok yang tidak setuju dengan KMB bersama-sama Jenderal Soedirman. Ia tidak menyetujui berlanjutny dominasi ekonomi penjajah; karena itu ketika diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB), ia memerintahkan kepada anggota pasukannya untuk bergerak sebagai protes ketidak setujuan mereka. Peristiwa tersebut yang kemudian dikenal dengan Peristiwa Masamba Affair, yaitu suatu peristiwa yang telah membuktikan kepada dunia bawah wilayah Indonesia bagian Timur tidak sebagaimana menurut keterangan Belanda.

…… bersambung ke bagian-3

Referensi :

Profil Abdul Qahhar Mudzakkar : Patriot Pejuang Kemerdekaan Republik Indonesia dan Syahid NII/TII, Erli Aqamuz (Siti Maesaroh), Yayasan Al-Abrar, Rotterdam-Holland, 2001.

14 Komentar

  1. alamendah berkata:

    (Maaf) izin mengamankan KEDUAX dulu. Boleh, kan?!
    Selama ini sejarah tentang tokoh ini terlalu banyak yang jadi misteri.

  2. Assalaamu’alaikum Kang KC

    Perjuangan pahlawan silam selalu membuat kita kagum dengan semangat patriotisme mereka yang jarang kita temui daam kalangan pemimpin masa kini. ternyata sumbanagn yang Kang KC lakukan dalam penulisan sejarah ini banyak membantu generasi muda mengenali tokoh yang membangunkan jiwa negara dengan diri dan darahnya.

    Terima kasih sudah sharing.
    Salam mesra dari Sarawak.

    ——————
    Kopral Cepot : Hatur tararengkyu Bunda … saya hanya bisa membaca dan menuliskannya kembali 😉

  3. Deden Hf berkata:

    kisah benar2 yang patriotik. MERDEKA!

  4. itempoeti berkata:

    permainan bad guy – good guy yang elegan… 😉

  5. Yogi berkata:

    Siiiiip

  6. prajurit gareng berkata:

    hade pisan mang.., di antos nu sanes na deui..,

  7. agus susilo berkata:

    sejarah indonesia udah ga steril lagi, walaupun mereka yang telah berjuang dengan benar tak terbalas di dunia,semoga Alloh swt membalasnya dengan jannah..insyaAlloh amiin

  8. Om Heru berkata:

    Pada akhirnya, setelah Indonesia mendapat kedaulatan hadiah Belanda (KMB), ia kemudian………

    ~Apa-apaan nih kok kedaulatan Indonesia merupakan “hadiah” dr Belanda? Rakyat Indonesia mendapatkan kemerdekaan dr tgn penjajah dengan PERJOEANGAN DAN PENGORBANAN – bukan HADIAH, Bung~

    1. salim berkata:

      ♈α᪪ªª •͡ knil itu anjing belanda. Knil itulah penjajah musuh besar indonesia, setelah kalah sok berjasa anjing kampang babi knil laknatullah

  9. salim berkata:

    Bunuh saja knil itu bantai. Knil sianjing belanda terutama orang ambon , menado, timor, mereka itulah yang paling banyak jadi knil. Kalau ada yang bilang orang jawa paling banyak jadi knil anjing belanda itu bohong. Orang ambon itulah yang paling banyak jadi knil. Tak ada satupun orang ambon jadi tkr berperang lawan belanda . Sekarang orang ambon sok jadi pahlawan. Film ambon jadi tni ikut perang lawan belanda, mana ada begitu. semua ambon knil sianjing belanda kampang ambon bunuh saja knil ambon belanda itam keriting jelek kafir pula. Knil itulah yang membantai orang indonesia mulai dari aceh sampai papua. Bangsa indonesia harus balas dendam dengan knil itu. Yang berperang mati matian mempertahankan indonesia. Adalah satu para laskar yang di persenjatai jepangn kedua tentara bentukan jepang alias peta dijawa giyugun disumatra dan heiho. Mereka inilah sesungguhnya pejuang sejati. Knil sianjing belanda adalah perongrong indonesia. Kemudian setelah kalah knil bubar masuk tni dan naik pangkat dua tingkat dari peta hanya satu tingkat . Dan laskar di keluarkan semua darri tni jadi habis manis sepah dibuang. Selesai perang revolusi pisik laskar dicampakkan begitu saja. Kemudian tentara diisi oleh orang orang knil semua. Peta dan giyugun mulai tersingkir apalagi setelah panglima besar jendral sudirman yang peta itu meninggal dunia. Siapa pahlawan sejati siapa musuh sejati siapa pengkhianat sejati. Pahlawan sejati adalah para laskar dan peta dan giyugun, pengkhianat sejati adalah knil terutama knil ambon, musuh sejati adalah belanda. Itu semua sengaja dilakukan belanda untuk merusak dengan memasukkan pirus yang sangat mematikan dalam tubuh tni yaitu knil.

  10. putra palembang berkata:

    Knil adalah musu bebuyutan TNI musuh bebuyutan rakyat indonesia. Buku buku Sejarah menutup nutupi ke busukan knil. Guru sejarah semuanya tak paham sejarah goblok semua kepanjangan knil saja para guru sejarah tidak tau. Knil tidak pernah dibahas. Dalam buku. Padahal sesungguhnya rakyat indonesia dan TNI berperang melawan knil . Perbedaan antara laskar, peta dan knil adalah. 1 . Laskar adalah pejuang sejati pahlawan sejati pada awal kemerdekaan laskar masuk tentara TKR dan mayoritas TKR adalah dari laskar, para laskar lebih unggul dimedan perang dari peta dan gyugun heiho apalagi dari knil. Laskar berjuang murni atas dasar cinta tanah air bangsa dan agama. Laskar paling didukung oleh rakyat. Baik itu ketika perang dengan jepang ketika merampas senjata kemudian perang dengan sekutu dan perang dengan KNIL. TNI perang dengan KNIL setelah sekutu meninggalkan indonesia yaitu tahun 47- 49. Ketika perang selesai. Tahun1950 perundingan belanda dengan indonesia KMB mengharuskan indonesia menerima bekas KNIL yang selama ini berperang dengan TNI dan rakyat indonesia menjadi. Anggota. TNI, dan laskar yang selama ini perang mati matian mempertahankan kemerdekaan dan tanah air semuanya dikeluarkan dari TNI. 60.000 KNIL masuk jadi TNI. Dan 60.000 laskar dikeluarkan dari TNI alasan propesional. Lah rasional lah tai kucinglah. 2 PETA. Bagaimana dengan peta heiho dan gyugun tentara buatan jepang itu. Jauh lebih baik dan cinta tanah air daripada KNIL. Peta heiho gyugun itu bukanlah anjing jepang. Mereka adalah pejuang sejati juga sebagaimana para laskar mereka bertempur digaris depan dalam mempertahankan kemerdekaan dan tanah air bangsa baik itu melawan dengan jepang itu sendiri dengan sekutu dan KNIL. PETA heiho, gyugun tidak pernah membunuh seorangpun rakyat bangsa sendiri/ tidak pernah membunuh rakyatnya sendiri . PETA perang dengan jepang dengan sekutu dan KNIL.
    3. KNIL. Bagaimana dengan KNIL mereka ini adalah pengkhianat bangsa menjadi musuh rakyat indonesia menjadi musuh bebuyutan TNI. KNIL inilah yang membantai TNI dan rakyat. Dalam agresi militer belanda I dan II thn 47 dan 48 belanda menggunakan KNIL. Sebagai alat sebagai anjing belanda untuk membantai. Rakyat dan tentara indonesia. Dan mayoritas knil dari indonesia bagian timur ( ambon menado, minahasa, dan timor) knil pengecut semua dan penakut tapi kejam dan buas melebihi belanda asli bahkan knil lebih kejam dari jepang. Mereka dari bekas knil yang ikut TNI tidakpernah bertempur mereka hanya bisa sembunyi dan menyamar jadi rakyat dan cari selamat. Nasution urip sumojarjo, gatot subroto dan suharto tb simatupang bekas KNIL. Itu mana pernah ikut bertempur dilapangan mereka hanya bisa lari. Apa lagi nasution. Pada saat agresi militer belanda. Kedua. Seharusnya tanggung jawab nasutionn mempertahankan jogja tapi malah pergi ke jawa timur selanjutnya hanya sembunyi menunggu situasi aman. Nasution. Itu tau apa tentang lapangan tentang perang begitu juga KNIL lainnya. Tapi setelah selesai perang malah KNIL jadi TNI. Dan TNI dari laskar dan peta disingkirkan. Benar benar anjing licik busuk KNIL itu.

Tinggalkan Balasan ke SITI FATIMAH AHMAD Batalkan balasan